Target Raih Predikat Unggul, Ubhara Jaya Gelar Akselerasi Akreditasi Institut Perguruan Tinggi
Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menggelar akselerasi akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT), Senin (3/6/2024). Kegiatan juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 3, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si, M.Sc beserta jajarannya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Ubhara Jaya, Irjen Pol (Purn) Prof. Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H, M.M., Ph.D.,D.Crim (Honoris Causa) mengatakan, narasumber yang hadir yakni dari Guru Besar dari Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si., Ph.D.
“Prof. Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si., Ph.D selaku narasumber yang akan memberikan pendampingan, simulasi, instrumen, suplemen, konversi, simulasi akreditas perguruan tinggi,” ucapnya, Senin (3/6/2024).
Dalam kesempatan tersebut juga, Prof Bambang menjelaskan Ubhara Jaya telah mengantongi akreditasi B untuk perguruan tinggi yang berlaku sampai 5 Juli 2025. Saat ini Ubhara Jaya memiliki tujuh fakultas dengan 18 program studi. Tiga prodi di antaranya sudah ada terakreditasi unggul.
“Perjanjangan di tahun 2020 dengan nomor 446/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/VII/2020 tanggal 7 Juli dengan predikat B nilainya masih sama (302) dulu istilahnya B plus,” katanya.
Baca Juga: Penelitian Dosen Ubhara Jaya Ungkap Peran Penting Keluarga Dalam Pendidikan Karakter Sejak Dini
Sementara itu, Prof Toni optimistis jika Ubhara Jaya bisa meraih predikat unggul. Apalagi sesuai aturan di tahun predikat kampus hanya ada dua kategori yakni Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi.
“Kalau diajukan tahun depan tidak tahun ini nanti hanya ada dua kategori. Tapi kalau diajukan tahun ini meski visitnya tahun depan itu nggak masalah. Nanti kalau unggul statusnya akan sampai 2029,” katanya.
Sedangkan Prof. Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si., Ph.D sebagai narasumber juga memberikan sejumlah arahan dalam simulasi untuk penghitungan nilai akreditasi. Prof Akhmad menerangkan jika ada empat poin untuk peraih peringkat unggul.
Baca Juga: Campus Tour, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Sambut Hangat SMA Alam Jingga
Dia merinci yakni pertama skor butir penilaian Sistem Penjamin Mutu (Ketersediaan dokumen formal SPMI, ketersediaan bukti yang sahih terkait praktik baik pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi). Untuk poin kedua yaitu skor butir penilaian Akreditasi Program Studi (Perolehan Status Terakreditasi Program Studi oleh BAN-PT atau Lembaga Akreditasi Mandiri).
“Poin ketiga skor penilaian Penjaminan Mutu (Efektivitas pelaksanaan) sistem penjaminan mutu,” katanya.
Sedangkan poin terakhir yakni skor butir penilaian Publikasi Ilmiah di Jurnal (jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir). Prof Akhmad juga mengingatkan jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka peringkat akreditasi perguruan tinggi akan ditetapkan menjadi Baik Sekali.