Sosialisasi P4GN, Kepala BNN Sebut Peran Akademisi Sangat Penting dalam Pencegahan Narkoba
Bekasi – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si melakukan sosialisasi arahan kebijakan BNN dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Selasa (3/12/2024). Kegiatan tersebut digelar secara langsung di lingkungan kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Dalam arahannya, Dr. Marthinus menjelaskan tentang tiga kawasan produsen narkoba secara global yakni golden triangle yang terdiri atas Thailand, Myanmar, Laos. Kemudian ada golden peacock di Kamboja, Peru dan Meksiko. Terakhir yakni golden crescent Afghanistan, Iran, dan Pakistan. Semua pergerakan narkoba ini 80 persen masuk ke Indonesia dengan jalur laut.
“Semua bagian pantai dari timur, mulai dari utara sampai selatan bagian timur Sumatra itu pintu masuk tradisional (penyelundupan narkoba),” ucapnya.
Baca Juga: Ubhara Jaya dan BNN Tandatangani MoU, Perkuat Komitmen Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika
Dia pun membeberkan data bahwa, Indonesia menjadi sasaran pemasaran narkoba. Ada tiga alasan kenapa Indonesia menjadi target yakni, kondisi demografi, geografi dan kondisi pasar. Fakta lain menyebutkan sebanyak 3,3 juta warga Indonesia terjerat penyalahgunaan narkoba. Mirisnya, sebanyak 321 ribu merupakan remaja.
Dalam hal ini, Dr. Marthinus pun berharap adanya upaya kolaborasi antara BNN dan perguruan tinggi untuk mengkaji masalah apa yang saat ini terjadi. Dia berharap kajian-kajian ini bisa menjadi rekomendasi penanganan di lapangan.
“Kita membutuhkan peran para akademisi membentuk lingkungan pendidikan, lingkungan permainan anak-anak yang sehat terlepas dari pengaruh narkoba tersebut,” katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa BNN menemukan kasus anak usia 10 tahun dipaksa mengonsumsi narkoba. Mereka juga dipaksa untuk mengedarkan barang haram tersebut.
“Kami tidak bisa sendiri, kami butuh penelitian dari para sivitas akademik untuk membaca struktur sosial lalu memberikan rekomendasi kepada kita pendekatan apa yang kita berikan,” ujarnya.
Baca Juga: Hadirkan BNN dan Granat, Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Memperingati HANI 2023
Kolaborasi dengan perguruan tinggi yang sudah berjalan yakni menggelar pengkajian, seminar dan diskusi bahaya narkoba. Kegiatan lainnya yakni riset laboratorium seputar perkembangan zat-zat narkoba dan pengabdian masyarakat.
Sebelumnya, Kepala BNN RI dan Rektor Ubhara Jaya Rektor Ubhara Jaya, Irjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M., Ph.D., D.Crim., (Honoris Causa) telah melangsungkan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU). Momentum ini menjadi bukti nyata sinergi kedua institusi dalam mendukung upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya