Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto, Kapolri Pertama yang Namanya Diabadikan di Gedung Ubhara Jaya

16 January 2025

Bekasi – Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah sosok penting dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia. Namanya bahkan diabadikan di salah satu gedung Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya).

Di gedung pertama yang dimiliki Ubhara Jaya itu terpampang jelas namanya tertulis R.Said Soekanto. Gedung dengan empat lantai ini di gedung utama merupakan tempat perkuliahan. Sementara di gedung sisi selatan difungsikan sebagai kantor untuk Staf Ahli Rektor, Pusat Kajian Ilmu Komunikasi, Sekretariat MKWK dan MKDU da UPT pengembangan bahasa dan perwakilan lembaga asing LIA. Lalu bagaimana Profil Kapolri Pertama ini? Berikut ulasannya.

Profil Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto 

Dilansir dari akun Instagram resmi Divisi Humas Polri, Jendral ini lahir di Bogor pada 7 Juni 1908. Beliau telah menunjukkan bakat dan dedikasinya sejak usia muda. Pada tahun 1928, Jenderal Soekanto aktif dalam pergerakan kepanduan Bangsa Indonesia Jong Java, sebuah organisasi yang bertujuan membangun kesadaran nasional di kalangan pemuda. 

Perjalanan pendidikannya terus berlanjut ketika pada tahun 1930 ia mengikuti pendidikan Kepolisian berupa Aspirant Commissaris Van Politie di Sukabumi. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Jenderal Soekanto diberi kepercayaan besar untuk memimpin Kepolisian. Pada 29 September 1945, ia pun diangkat sebagai Kepala Kepolisian Negara (KKN) pertama, menjabat hingga 15 Desember 1959. 

Baca Juga: Ingin Salurkan Bakat Olahraga? Mahasiswa Ubhara Jaya Bisa Gabung UKM Badminton 

Di bawah kepemimpinannya, Kepolisian Negara berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa awal kemerdekaan Indonesia. Peran Soekanto tidak hanya berhenti di situ. Pada 25 September 1949, Bung Hatta menugaskannya kembali ke Indonesia setelah tugas di luar negeri, dan pada 16 Desember 1949, Soekanto kembali menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara. Kepemimpinannya yang tegas dan visioner menjadi fondasi bagi perkembangan Kepolisian Negara di masa-masa awal.

Setelah masa baktinya, Jenderal Soekanto terus dikenang atas jasa-jasanya. Wafat di Jakarta pada 24 Agustus 1993, Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Sebagai penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa, pada 14 Februari 2001, Presiden Dr. K.H. Abdurrahman Wahid menetapkannya sebagai Bapak Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Baca Juga: Ubhara Jaya Kembali Berikan Beasiswa Prestasi Bidang Olahraga untuk 4 Mahasiswa

Puncak penghargaan atas dedikasi dan pengabdiannya datang pada tahun 2020, ketika Presiden Ir. H. Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo. Gelar ini menjadi pengakuan resmi atas jasa-jasa besar yang telah ia berikan bagi bangsa dan negara.

Melalui perjalanan hidupnya yang penuh dedikasi dan pengabdian, Jenderal Soekanto telah meninggalkan warisan yang akan terus dikenang dalam sejarah Kepolisian Indonesia.

Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya