
Bekasi – Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menggelar Seminar Nasional dengan membahas “Peran Energi Terbarukan dalam Mewujudkan Indonesia Bebas Emisinya”, secara hybrid, Sabtu (22/2/2025). Untuk pelaksanaan offline bertempat di Ruang Wilmar Grha Tanoto Ubhara Jaya, Kampus II, Bekasi.
Adapun narasumber yang hair yakni Kepala Program Studi Teknik Perminyakan STT Migas Balikpapan Abdul Ghafar Karim, S.T., M.T. dan Dosen Tetap Program Studi Teknik Perminyakan Ubhara Jaya, Dr. Wahyu Sutresno, S.T., M.T.
Abdul Ghafar dalam materinya menyoroti “The Role of AI in Advancing Energy Efficiency for Indonesia’s Net Zero 2060 Sub-topic: Challenges and Strategies for Universities and Students” atau peran kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan efisiensi energi guna mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. Dia menjabarkan tentang gambarkan keseluruhan sektor energi di Indonesia.
Baca Juga: Jadi Lulusan Teknik Kimia? Ini Keahlian yang Bisa Mengantarkanmu ke Karier Cemerlang!
Selanjutnya tentang Peran AI dalam Transisi Energi. Dijelaskan ada 3 point yakni Predictive Maintenance, AI dapat digunakan untuk memprediksi dan mencegah kegagalan pada infrastruktur energi terbarukan sebelum terjadi kerusakan. Kemudian ada Energy Optimization yakni, AI membantu mengoptimalkan jaringan energi agar lebih efisien dan dapat memprediksi permintaan energi dengan lebih akurat. Poin terakhir yaitu Resource Efficiency, AI berperan dalam meningkatkan efisiensi sumber daya untuk memaksimalkan produksi energi dari proyek tenaga surya dan angin.

Sementara untuk narasumber kedua, Dr. Ir. Wahyu Sutresno, S.T., M.T menjabarkan tentang apa itu emisi karbon hingga dampaknya pada kesehatan masyarakat, lingkungan hingga ekonomi. Dr Wahyu juga memberikan gambaran apa yang perlu dilakukan akademisi dalam mengembangkan panas bumi. Salah satunya yakni melakukan penelitian/studi, knowledge transfer, mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten.
Baca Juga: Prodi Teknik Perminyakan Ubhara Jaya Raih Akreditasi Baik Sekali
Sementara untuk masyarakat bisa mulai mendukung proyek-proyek terbarukan, berkontribusi sebagai tenaga kerja, membangun kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan, konservasi energi, dan pelestarian lingkungan. Sedangkan badan usaha yakni menjalankan kegiatan usaha, menciptakan lapangan kerja, berkontribusi bagi masyarakat, ekonomi lokal, dan penerimaan negara. Hal ini juga harus didukung dengan peran media yang menyosialisasikan kebijakan dan program-program kepada masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan nasional.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya