
Bekasi – Pusat Kajian Bela Negara Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menyelenggarakan kegiatan Webinar Brownbag in Web dengan mengusung tema “Bela Negara 2.0: dalam Keamanan Kontemporer dan Dunia Digital.” Kegiatan ini berlangsung pada Senin (20/10/2025) secara hybrid, yakni bertempat di ruang kelas Keamanan Nasional (Kamnas), Grha Summarecon, Kampus II Ubhara Jaya dan melalui Zoom Meeting.

Webinar ini menghadirkan empat narasumber dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam, yaitu Founder ruangobrol.id, Dr. Noor Huda Ismail, Managing Director di Wahid Foundation, Ibu Siti Kholisoh, serta dua mantan narapidana terorisme, yakni Bapak Sri Puji Mulyo Siswanto dan Ibu Marifah Hasanah yang kini aktif dalam gerakan perdamaian dan deradikalisasi. Turut hadir juga secara luring dalam webinar ini, Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas) dan Pusat Kajian Bela Negara Ubhara Jaya, Prof. Hermawan Sulistyo, M.A., Ph.D., APU.

Acara diskusi dimulai dengan Bapak Sri Puji Mulyo Siswanto dan Ibu Marifah Hasanah yang berbagi pengalaman mereka sebagai mantan narapidana terorisme. Mereka bercerita bagaimana awal mula proses bergabungnya mereka dalam gerakan radikalisme dan terungkap bahwa itu semua juga berawal dari media sosial. Lalu, mereka juga bercerita bagaimana proses transformasi diri mereka, serta peran penting pendidikan dan dialog dalam upaya deradikalisasi. Pada sesi ini, dipandu oleh Bapak Purnomo Budi S., dosen Universitas Dian Nuswantoro sekaligus Pembina Yayasan Persadani Deradikalisasi Eks Napiter.

Berikutnya, sesi paparan oleh pakar dan diskusi yang dimoderatori oleh Sekretaris Pusat Kajian Bela Negara UBJ dan Dosen Prodi Ilmu Hukum Ubhara Jaya, Indah Pangestu Amaritasari, S.IP., M.A. Dr. Noor Huda Ismail dalam paparannya yang berjudul “Bela Negara 2.0: dalam Keamanan Kontemporer dan Dunia Digital,” menyoroti perubahan konsep bela negara di era modern yang kini tidak hanya terjadi di ruang fisik, tetapi juga di ruang digital seperti chat room, live stream, dan dunia virtual.
Beliau menjelaskan bahwa ancaman ideologis kini banyak berkembang melalui media digital, termasuk game online dan komunitas Discord, di mana kelompok ekstrimis dan radikal memanfaatkan platform tersebut untuk menyebarkan narasi dan propaganda, seperti melalui Minecraft-style servers atau shooter game maps. Melalui konsep 3N, yakni Needs, Network, dan Narrative, Dr. Noor Huda menekankan pentingnya memahami kebutuhan, jejaring, dan narasi yang membentuk perilaku individu dalam konteks keamanan digital. Beliau mengajak generasi muda untuk memiliki kesadaran kritis dan literasi digital yang kuat sebagai bentuk bela negara versi baru di tengah kompleksitas dunia maya dan ancaman ideologi ekstrem yang terus bertransformasi.
Selanjutnya, paparan dari Ibu Siti Kholisoh yang berjudul “Bela Negara di Era Digital: dari 4D ke 4K – dari Klik ke Aksi,” menyoroti transformasi makna bela negara di tengah perkembangan teknologi dan ruang digital. Beliau menegaskan bahwa bela negara masa kini bukan lagi soal senjata, melainkan menjaga ruang digital agar tetap beradab dan inklusif di tengah tantangan seperti polarisasi, hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi. Fenomena seperti echo chamber, filter bubble, dan digital tribalism menciptakan keterpisahan sosial dan melemahkan rasa kebangsaan. Beliau pun memperkenalkan konsep pergeseran dari 4D (Disiplin, Doktrinasi, Defensif, Dogmatis) menuju 4K (Kritis, Kreatif, Kolaboratif, Kontekstual) sebagai bentuk bela negara 2.0 yang menekankan kesadaran, inovasi, dan kerja sama lintas identitas. Lalu beliau menekankan pentingnya literasi digital, empati sosial, dan pendidikan dialogis yang mendorong kesadaran kritis agar generasi muda mampu mengelola informasi secara etis dan menjadi agen perdamaian di dunia maya.
Melalui kegiatan ini, Ubhara Jaya melalui Pusat Kajian Bela Negara UBJ menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan diskursus bela negara yang adaptif terhadap tantangan zaman, termasuk isu keamanan siber dan dinamika dunia digital yang semakin kompleks. Kegiatan ini juga mencerminkan dan menjadi implementasi dari visi Ubhara Jaya, yakni “Terwujudnya Universitas Bhayangkara Jakarta Raya sebagai Universitas unggulan di tingkat nasional dan internasional yang berwawasan kebangsaan dan berbasis sekuriti guna menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berperilaku baik.”
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Call Center Humas Ubhara Jaya: +62 878-4162-4810