Dies Natalis ke-22 dan Wisuda 2017, UBJ Perkuat Komitmen Pencegahan Terorisme dan Radikalisme Sebagai Kampus Unggulan Berbasis Sekuriti
Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) menyelenggarakan Dies Natalis ke-22 dan Wisuda Program Sarjana dan Pasca Sarjana tahun 2017. Tahun ini, UBJ berhasil meluluskan 835 orang yang terdiri dari Sarjana Ekonomi 260 orang, Sarjana Teknik 212 orang, Sarjana Ilmu Komunikasi 55 orang, Sarjana Psikologi 77 orang, dan Sarjana Hukum 145 orang, serta Magister Manajemen 36 orang dan Magister Hukum 50 orang. Dengan demikian Universitas Bhayangkara Jakarta Raya telah mempersembahkan lulusan terbaiknya guna mendarma baktikan diri kepada bangsa dan negara sebanyak 6.457 sarjana dan magister. Acara Dies Natalis dan Wisuda 2017 diselenggarakan di Auditorium Ubhara Jaya, Kampus II, Bekasi.
Adapun tema dari acara tersebut ialah “Meningkatkan Kualitas Iman Dan Taqwa Membangun Toleransi Beragama Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Guna Menangkal Radikalisme Dengan Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Pancasila, Uud 1945, Kebhinekaan Dalam Bingkai NKRI”. Turut hadir dalam prosesi tersebut, di antaranya adalah Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA yang membawakan orasi ilmiah, Kapolri yang diwakili oleh Wakapolri Komjen Pol. Drs. Syafrudin, M.SI, Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sutanto, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti, Koordinator Kopertis Wilayah III, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Polri, Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia, Ketua Pengurus Yayasan Brata Bhakti Irjen Pol. (Purn) Drs. S.A. Supardi, M.M, dan Presiden University of Mindanao Filipina Dr. Guillermo P. Torres, Jr.
Ketua pembina YBB Jenderal Pol. (Purn) Drs. Sutanto mengatakan, tema tersebut merupakan salah satu bentuk antisipasi dalam upaya menangkal arus radikalisme dan terorisme khususnya di lingkungan kampus, seiring dengan perkembangan radikalisme dan terorisme yang harus diwaspadai oleh bangsa indonesia bahkan dunia internasional pada umumnya.
Rektor UBJ Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Bambang Karsono, SH., MM menyampaikan, tema tersebut dipilih sejalan dengan penekanan dari Menteri Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi serta Menko-Polhukam bahwa Rektor dan seluruh elemen kampus bertanggung jawab dalam mencegah dan memberantas paham radikalisme di kalangan dosen dan mahasiswa oleh karena paham yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa tersebut mulai menyasar kalangan kampus.
“Selanjutnya dalam rangka pencegahan paham radikalisme, terorisme serta pencegahan penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika, kampus dituntut untuk mengedepankan rasionalitas, kebebasan akademik, cinta tanah air, dan bela negara serta menjunjung tinggi nkri berdasarkan Pancasila UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika. Oleh karenanya, seluruh civitas akademika harus dapat memberi contoh toleransi antar agama, antar suku dan antar budaya. kampus tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik tetapi juga cerdas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, berkarakter dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa,” papar Rektor UBJ.
Pencegahan radikalisme dan terorisme serta penyalahgunaan narkotika tersebut juga sejalan dengan visi UBJ untuk menjadi perguruan tinggi unggulan di tingkat nasional yang berwawasan kebangsaan dan berbasis sekuriti guna menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berperilaku baik. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya sendiri didirikan pada tahun 1995 dengan menetapkan hari jadi tanggal 29 September yang merupakan tanggal bersejarah bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) karena pada 29 september 1945 Presiden Republik Indonesia melantik Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo sebagai Kapolri yang pertama.
Perkembangan UBJ sebagai perguruan tinggi unggulan nasional bisa terlihat dari peningkatan jumlah mahasiswanya yang terjadi dalam tiga tahun belakangan ini, di mana pada 2015 sebanyak 1.860 mahasiswa, tahun 2016 sebanyak 1.975 mahasiswa, serta tahun 2017 sebanyak 2.007 mahasiswa. Selain itu, perkembangannya juga terlihat dari akreditasi institusi, berdasarkan data dari BAN-PT pada September 2017 sebagaimana dilansir laman resmi kelembagaan.ristekdikti.go.id, dari 4312 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di indonesia, UBJ termasuk ke dalam 383 institusi Perguruan Tinggi yang terakreditasi B. Sedangkan, yang terakreditasi A sebanyak 49 institusi dan terakreditasi C sebanyak 832 institusi, serta ada 3.048 Perguruan Tinggi belum terakreditasi.