Dosen Ubhara Jaya Gelar PKM di Desa Cijengkol Subang, Beri Penyuluhan Mitigasi Bencana

20 August 2024

Subang – Dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menggelar Pengabdian Kepala Masyarakat (PKM) di Desa Cijengkol, Subang, Jawa Barat. PKM tersebut fokus pada penyuluhan mengenai mitigasi bencana melalui pendekatan komunikasi yang efektif.

PKM yang sudah tertuang dalam Jurnal Pengabdian Masyarakat ini dibuat oleh Imaddudin, M.I.Kom, S.I.Kom, M.Tr.Par., Wa Ode Sitti Nurhaliza, M.I.Kom, S.I.Kom, Titis Nurwulan Suciati, S.Sos, M.I.Kom, Asrul Nur Iman, S.Sos, Dr, M.I.Kom, Dr. Aan Widodo, S.I.Kom, M.I.Kom, Syahrul Hidayanto, S.Sos, M.Si, Fadli Muhammad Athalarik, S.I.Kom, M.I.Kom. 

Dengan judul “Membangun Budaya Sadar Bencana melalui Komunikasi Mitigasi pada Masyarakat Desa Cijengkol, Subang, Jawa Barat”, jurnal ini terdaftar dengan E-ISSN : 2809-2031 (online), P-ISSN : 2809-2651 (print).

Dalam jurnal tersebut dijelaskan kegiatan PKM tersebut didorong dengan kondisi geografis Jabar yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, Jawa Barat mencatat 884 kejadian bencana, menjadikannya provinsi dengan tingkat bencana alam tertinggi di Indonesia. Hal ini menunjukkan urgensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kesadaran bencana di kalangan masyarakat, terutama di wilayah seperti Desa Cijengkol yang dikelilingi oleh pegunungan dan sungai.

Baca Juga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ubhara Jaya Gelar PKM Internasional di Panti Asuhan Darul Sakinah Malaysia

Tahapan Kegiatan

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam dua tahap utama. Tahap pertama dilakukan di kantor desa dengan fokus pada pemberian informasi umum mengenai berbagai jenis bencana, termasuk bencana alam, non-alam, dan sosial. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai definisi bencana dan langkah-langkah mitigasi yang harus diambil.

Tahap kedua dilaksanakan di Majelis Ta’lim Al Baihaqi, di mana fokusnya adalah pada manajemen emosional dalam menghadapi bencana. Penyuluhan ini dirancang untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tetap tenang dan terorganisir dalam situasi darurat. Kegiatan ini juga mendorong masyarakat untuk tidak hanya menjadi penerima bantuan tetapi juga menjadi bagian aktif dalam upaya penyelamatan saat bencana terjadi.

Baca Juga: PKM FIP Ubhara Jaya Terapkan Metode LED Tingkatan Kebugaran Generasi Muda

Hasil dan Evaluasi

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Cijengkol secara kognitif mampu memahami berbagai jenis bencana dan pentingnya mitigasi. Namun, secara afektif dan konatif, kesadaran ini belum sepenuhnya terinternalisasi. Hal ini menekankan pentingnya peran semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat, untuk terus mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan bencana.

Dari dokumentasi dan evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman dasar mengenai bencana dan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan. Namun, diperlukan upaya lanjutan untuk memastikan bahwa pengetahuan ini benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat.

Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cijengkol ini merupakan langkah awal yang penting dalam membangun budaya sadar bencana. Melalui pendekatan komunikasi yang efektif, masyarakat diharapkan dapat lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana yang dapat terjadi kapan saja. Namun, keberhasilan jangka panjang dari inisiatif ini tergantung pada keberlanjutan upaya penyuluhan dan edukasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Dengan meningkatnya kesadaran dan kesiapsiagaan, masyarakat Desa Cijengkol diharapkan dapat menjadi komunitas yang tangguh dalam menghadapi bencana, tidak hanya sebagai penerima bantuan tetapi juga sebagai inisiator dan pelaksana dalam upaya penanggulangan bencana.

Tim Media dan Publikasi

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya