Dosen Ubhara Jaya Teliti Hubungan Antara Religiusitas Dengan Pemaafan Pada Siswa, Ini  Hasilnya

3 July 2024

Bekasi – Tiga dosen Universitas Bhayangkara Dr. Tugimin Supriyadi, S.Psi., MM, Ferdy Muzzamil, M.,Psi.,Psikolog dan Wahyu Aulizalsini Alurmei, M.Psi., Psikolog meneliti hubungan antara religiusitas dengan pemaafan pada siswa. Subjek penelitian kali ini merupakan siswa yang beragama Islam di SMA Negeri 09 Kota Bekasi.

Jurnal ilmiah dengan judul “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Pemaafan Pada Siswa Muslim Di SMA Negeri 09 Kota Bekasi” tercatat dengan nomor p-ISSN: 2622-8327 e-ISSN: 2089-5364 dan telah diakreditasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Diketahui jika setiap individu merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam aktivitas sosial, individu berinteraksi baik secara lisan maupun tertulis untuk bertukar informasi, menjalin hubungan, dan bekerja sama, terutama dalam bidang keagamaan yang mengatur adab dan etika berinteraksi. 

Namun, interaksi sosial juga mengajarkan individu untuk lebih dewasa dalam menyikapi masalah, termasuk pada usia remaja. Remaja yang sering berinteraksi sosial akan lebih mengetahui cara mengatasi masalah dari berbagai sudut pandang.

Usia remaja identik dengan perkembangan emosional, sosial, dan kognitif yang signifikan, terutama pada masa SMA. Remaja sering mengalami perubahan emosi, tubuh, minat, dan perilaku, serta banyak menghadapi masalah (Hurlock, 2011). Berbagai perubahan ini memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan individu lain di sekitarnya. Namun, hambatan dalam interaksi sosial, seperti kesalahpahaman yang memicu konflik, dapat membuat individu lain merasa kecewa, tersakiti, atau terluka.

Baca Juga: Dosen Ubhara Jaya Kupas Penggunaan Alat Pembelajaran Cloud Untuk Implementasi AI

Menurut Baron dan Bryne (2004), terdapat empat reaksi terhadap konflik: aktif menyelesaikan konflik, menunggu dengan harapan konflik terselesaikan sendiri, melarikan diri dari konflik, dan membiarkan masalah memburuk. Masalah pada remaja, terutama siswa SMA, seringkali menyita perhatian publik, seperti perkelahian yang didasari motif balas dendam atau sakit hati, yang berdampak negatif pada fisik dan psikologis siswa (Pennebaker, 2002).

Disebutkan jika subjek penelitian ini adalah siswa Muslim di SMA Negeri 09 Kota Bekasi. Berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan konseling (BK) di SMA Negeri 09 Kota Bekasi, terdapat banyak masalah yang dihadapi siswa Muslim di sekolah tersebut, seperti konflik asmara, masalah dengan orang tua, konflik antar siswa, dan ketidakcocokan dengan guru. Penanganan dilakukan melalui pembinaan sikap mental remaja untuk saling memaafkan dan berdamai. Upaya ini umumnya efektif dalam menyelesaikan masalah tanpa perlu pemberian sanksi.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional untuk melihat hubungan antara variabel. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 09 Kota Bekasi yang berjumlah 1.069 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala psikologi dengan skala likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Validitas dan Reliabilitas

Validitas diukur dengan Try Out pada 50 siswa Muslim di SMA Negeri 09 Bekasi. Uji validitas dilakukan menggunakan SPSS versi 25. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 24 item skala religiusitas, 22 item dinyatakan valid dengan skor signifikansi ≤ 0,05. Hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,887 untuk skala religiusitas dan 0,906 untuk skala pemaafan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data variabel religiusitas berdistribusi normal dengan nilai signifikansi 0,082 (p≥0,05) dan variabel pemaafan tidak berdistribusi normal dengan nilai signifikansi 0,000 (p≤0,05).

Uji Homogenitas

Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian variabel religiusitas dan pemaafan berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama dengan nilai signifikansi masing-masing 0,699 dan 0,952 (p≥0,05).

Baca Juga: Strategi Pemasaran Efektif Untuk Pedagang Ayam Di Bekasi Dari Dosen Ubhara Jaya

Uji Linearitas

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa terdapat hubungan linear yang signifikan antara variabel religiusitas dan pemaafan dengan nilai signifikansi 0,000 (p≤0,05).

Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan pemaafan pada siswa Muslim di SMA Negeri 09 Kota Bekasi dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,606** dan signifikansi 0,000 (p≤0,05).

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan pemaafan pada siswa Muslim di SMA Negeri 09 Kota Bekasi. Semakin tinggi tingkat religiusitas, semakin tinggi pula kemampuan individu untuk memaafkan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan teori dan faktor lain yang relevan dengan fenomena masa depan agar hasil penelitian lebih representatif. Jurnal ini bisa diunduh di link berikut https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP

Tim Media dan Publikasi

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya