Bekasi – Saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0. Era dimana teknologi informasi menjadi basis kehidupan manusia dan mendsrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi. Era tersebut menyaratkan berbagai terobosan perguruan tinggi agar mampu meningkatkan daya saing di tengah persiangan global. Salah satunya dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang lebih inovatif untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
Demikian pesan Direktur Pembelajaran Pada Ditjen Belmawa Kemristekdikti, Dr.Ir Paristiyanti Nurwardani, MP dalam Rapat Dosen Semester Ganjil Tahun Akademik 2018/2019 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya). Rapat Dosen yang rutin diadakan di setiap semesternya ini diadakan di Auditorium Ubhara Jaya di Kampus II Bekasi (8/8) dan mengambil tema “Metode Pembelajaran Pendidikan Tinggi pada Era Revolusi Industri 4.0”. “Rapat dosen kali ini menghadirkan pembicara dari jajaran rektorat yang membagikan informasi pencapaian dan gagasan Ubhara Jaya dalam bidang tri dharma perguruan tinggi. Pembicara tersebut antara lain Warek I Prof. Tri Widyastuti, SE.Ak, MM , Warek II Dr Hj Silvia Nurlaila, S.Pd, SE, MM, dan Wakil Rektor III Drs R. Bagus Harry S. Hadir pula Direktur Pengembangan IT Ubhara Jaya Ir. Turino Yulianto, M.Si.
Dr. Paris menambahkan, Sistem pembelajaran inovatif seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran harus menjadi perhatian pendidikan tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa pada era revolusi industri 4.0 ini. “Jangan tunggu 5 tahun. Selain itu, perlu tingkatkan kemampuan mahasiswa dalam internet of things agar lebih kompetitif dan terampil. Terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy,” jelasnya
Dosen juga tidak boleh abai dan lengah, Dr. Paris mengingatkan para dosen untuk senantiasa mengembangkan pembelajaran secara kreatif. “Dosen harus mampu beradaptasi terhadap revolusi industri 4.0. Pola pembelajaran tidak bisa lagi memakai pola lama, dosen harus mampu mengikuti perkembangan teknologi semisal menerapkan blended learning berbasis critical based learning, creative based learning dan problem based learning dengan tetap berlandaskan kepada budi pekerti. ”imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Ubhara Jaya Inspektur Jenderal Polisi (P) Dr (c) Drs.H.Bambang Karsono, SH., MM menegaskan kesiapan Ubhara Jaya untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Menurutnya, Tantangan revolusi industri generasi keempat harus disambut dengan cepat oleh perguruan tinggi. Oleh karena itu, Rektor menjelaskan bahwa saat ini melakukan berbagai strategi kebijakan seperti pengembangan SDM khususnya Dosen, peremajaan sarana dan prasarana serta menggenjot penelitian dan pengembangan yang mendukung revolusi generasi ke empat ini.
Sebelum usai, rapat yang mengundang seluruh dosen tetap ini disemarakkan dengan diskusi dan pengarahan dari pengarahan dari Prof. Hermawan Sulistyo. “Kompetisi jangan hanya di dalam kampus tetapi harus ke luar dan tidak hanya dalam bidang akademik. Artinya berapa banyak kita dapat menulis, menghasilkan karya,”ucapnya setengah bertanya. Senada dengan hal itu, Rektor dalam menutup acara menegaskan pesannya untuk para dosen agar berperan aktif dalam menjadikan Ubhara Jaya menjadi universitas unggulan yang siap menghadapi era revolusi 4.0
Tim Ubhara Jaya