Fakultas Psikologi UBJ Sukses Gelar Sharing Sessions With The Expert Bahas Workplace Well-being

5 August 2025

Bekasi – Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) mengadakan acara Sharing Sessions With The Expert. Kegiatan diadakan pada Selasa (05/08/2025) di Grha Dr. H. M Yasin, Kampus II UBJ.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Biro Kemahasiswaan dan Konseling Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr. Bungaran Saing, S.Si., APT., M.M, perwakilan Lembaga Kerja Sama dan Hubungan Internasional (LKSHI) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, perwakilan pimpinan dari 7 Fakultas di UBJ, serta dosen tetap dan mahasiswa Fakultas Psikologi UBJ. Sharing Session digelar untuk menjadi medium reflektif dan interaktif dalam membahas isu terkini mengenai kesejahteraan psikologis di tempat kerja (workplace well-being), serta menjadi ajang penguatan kapasitas dosen dan mahasiswa di bidang psikologi terapan.

Baca Juga: Fakultas Psikologi UBJ Selenggarakan Pelatihan Personal Branding dan Komunikasi Efektif

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr. Wustari L. Mangundjaya, M.Org.Psy, S.E., Psikolog, membuka acara dengan sambutan. Dr. Wustari menyampaikan harapannya agar kegiatan sharing session ini berdampak positif untuk kinerja para hadirin semua.

“Pada kesempatan kali ini, kita bersama-sama akan membahas tentang workplace well-being. Pembahasan mengenai topik tersebut sudah menjadi pembahasan yang mendunia. Tidak hanya workplace well-being, tetapi kita juga akan membahas tentang office politic yang sebenarnya sangat berpengaruh pada workplace well-being. Semoga dari pembahasan dalam kegiatan ini, kita bisa mengambil manfaat yang nantinya bisa berdampak positif pada kinerja kita,” ucapnya.

Masuk ke sesi inti, yaitu sesi paparan dari dua narasumber ahli yang telah dihadirkan, yakni Ms. Theresia Walten dari Centrum Voor Excellent Leadership, Belanda, dan Dr. Erik Saut H. Hutahaean, S.Psi., M.Si., dosen tetap Fakultas Psikologi UBJ, serta diskusi yang dimoderatori oleh Rijal Abdillah, S.Psi., M.A, dosen tetap Fakultas Psikologi UBJ.

Ms. Theresia Walten dari Centrum Voor Excellent Leadership, dalam paparannya membahas tentang pentingnya kebahagiaan individu di tempat kerja sebagai faktor penentu produktivitas dan kesuksesan perusahaan. Ia menyoroti fenomena “Workplace Well-being” atau kebahagiaan di tempat kerja yang telah menjadi perhatian global, termasuk peringatan Hari Bahagia Internasional setiap 20 Maret oleh PBB. Paparan ini mengacu pada konsep “FLOW” yang dikembangkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi, yaitu kondisi ketika karyawan sepenuhnya fokus dan terlibat dalam pekerjaan sehingga merasa bahagia. Flow dapat dicapai ketika pekerja memiliki kendali atas pekerjaan, tujuan yang jelas, dan dukungan lingkungan kerja yang positif. Theresia juga menekankan pentingnya faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang mendukung serta peran manajer sebagai pemimpin, bukan hanya atasan. Pandangan para profesor seperti Ulbo de Sitter dan Theresa Amabile turut mendukung pentingnya pelibatan karyawan dalam perencanaan dan pelaksanaan kerja, serta penyediaan fasilitas dan pelatihan. Pada sesi tanya jawab, Theresia membahas aspek psikologis yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan, seperti trauma masa lalu dan hubungan keluarga, dengan merujuk pada teori-teori dari Bessel van der Kolk, Eric Berne, dan David Kolb. Paparan ditutup dengan kesimpulan bahwa kebahagiaan di tempat kerja perlu dikelola secara serius demi keseimbangan hidup dan produktivitas karyawan.

Baca Juga: Tingkatkan Empati Remaja, Mahasiswa Psikologi UBJ Gelar Sosialisasi Bahayanya Dampak Bullying di Desa Sriamur

Berikutnya, Dr. Erik Saut H. Hutahaean, S.Psi., M.Si., dosen tetap Fakultas Psikologi UBJ yang dalam paparannya membahas secara mendalam fenomena office politics atau politik kantor dalam lingkungan kerja. Dr. Erik menjelaskan bahwa politik kantor berbeda dari otoritas struktural, yang mana office politics bersifat informal dan berorientasi pada kepentingan pribadi atau kelompok melalui cara tidak langsung seperti lobi, gosip, aliansi tersembunyi, dan manipulasi. Sementara otoritas struktural bersifat formal dan sah secara hukum, yang digunakan untuk menjalankan fungsi organisasi dengan transparansi dan akuntabilitas. Dr. Erik juga menggarisbawahi bahwa politik kantor memiliki dua sisi, yaitu destruktif dan konstruktif. Sisi destruktif muncul melalui praktik menjatuhkan, eksklusi, dan konflik antar kubu yang merusak moral serta kesehatan mental karyawan. Sedangkan sisi konstruktif muncul saat kekuasaan digunakan secara jujur untuk kolaborasi, membangun jejaring, serta menciptakan budaya kerja yang etis dan suportif. Ia menekankan pentingnya psychological safety atau rasa aman secara psikologis dalam organisasi agar politik kantor tidak berkembang secara negatif. Di akhir paparannya, beliau menegaskan bahwa lingkungan kerja yang sehat tidak memerlukan tindakan menjatuhkan satu sama lain, melainkan mendukung pertumbuhan bersama dan saling menghargai.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dosen memperoleh pengayaan wawasan keilmuan untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, sementara mahasiswa mendapatkan gambaran serta pemahaman praktis terkait pentingnya kesejahteraan psikologis sebagai bekal menghadapi dunia kerja profesional.

Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Call Center Humas UBJ: +62 878-4162-4810