Fakultas Teknik Ubhara Jaya Gelar Acara Seri Pembelajaran Kolaboratif Internasional dengan University of Mindanao

12 June 2025

Bekasi – Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) mengadakan kegiatan Seri Pembelajaran Kolaboratif Internasional dengan University of Mindanao. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (12/06/2025) secara daring melalui Zoom Meeting.

Baca Juga: Kunjungan Delegasi Beifang Automotive Education, China ke Ubhara Jaya

Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik, Dr. Dede Rukmayadi, S.T., M.Si, Dosen Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas Teknik, dan segenap civitas akademika Ubhara Jaya. Dr. Lisa Adhani, S.T., M.T, bertugas sebagai pembicara dalam acara ini, dan Agung Siswahyu, S.T., M.T, sebagai moderator. Pada acara ini juga turut hadir Jay Carlo Aguilar dari University of Mindanao sebagai penanggap materi yang disampaikan oleh Dr. Lisa, serta Dr. Edna Quinto dari University of Mindanao.

Kegiatan ini mengangkat topik Catalytic Cracking of Used Cooking Oil Into Biofuel with Fe/Zeolyt Catalyst, yaitu pemanfaatan minyak goreng bekas (Used Cooking Oil/UCO) sebagai bahan bakar nabati (Biofuel). Dalam paparan materi yang disampaikan oleh Dr. Lisa, minyak goreng bekas atau UCO, memiliki beberapa manfaat dan keunggulan yang berdampak pada alam. Beberapa manfaat yang didapat adalah sebagai berikut:

  1. Keseimbangan Siklus Karbon
    – Bahan bakar fosil melepaskan karbon yang tersimpan selama jutaan tahun, sehingga menambah CO₂ baru ke atmosfer.
    – Sebaliknya, biofuel dari UCO berasal dari sumber hayati yang baru saja menyerap CO₂ saat tanaman tumbuh, sehingga lebih mendekati karbon netral sepanjang siklus hidupnya.
  2. Pemanfaatan Limbah
    – Mengubah UCO menjadi bahan bakar membantu mengalihkan limbah dari tempat pembuangan atau saluran air, mengurangi emisi metana dan pencemaran lingkungan.
    – Ini juga mengurangi kebutuhan menanam tanaman baru untuk biofuel, sehingga mencegah deforestasi dan perubahan penggunaan lahan lainnya.
  3. Emisi Lebih Rendah
    – Penelitian menunjukkan bahwa biodiesel dari UCO dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dalam siklus hidupnya hingga 80–90% dibandingkan dengan solar dari minyak bumi.
  4. Tanpa Emisi dari Perubahan Penggunaan Lahan
    – Karena UCO adalah produk limbah, penggunaannya tidak menyebabkan emisi dari perubahan penggunaan lahan seperti pada tanaman biofuel lainnya (misalnya kelapa sawit atau jagung).

Jay Carlo Aguilar sebagai penanggap, memberikan tanggapannya terkait materi yang disampaikan oleh Dr. Lisa. Jay menanggapi bahwa materi yang disampaikan sangat membuka wawasan bahwa minyak goreng bekas, yang selama ini dianggap limbah rumah tangga, ternyata memiliki potensi besar sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Penjelasan mengenai bagaimana UCO dapat membantu menekan emisi gas rumah kaca hingga 90%, sekaligus mengurangi pencemaran dan menghindari deforestasi, menunjukkan bahwa solusi energi masa depan bisa berasal dari sesuatu yang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang tepat, UCO bukan hanya solusi teknis, tetapi juga langkah nyata menuju ekonomi sirkular dan keberlanjutan lingkungan. Saya sangat mengapresiasi bagaimana materi ini menyatukan aspek lingkungan, teknologi, dan tanggung jawab sosial dalam satu pembahasan yang komprehensif.

Baca Juga: Dosen Fakultas Teknik Ubhara Jaya Raih Pendanaan Hibah Kompetitif 2025, Simak Judul Pengabdian Masyarakatnya

Dr. Edna Quinto pada acara ini memberikan pernyataan penutup mengenai materi dalam acara ini. Dr. Edna menyampaikan bahwa Apa yang tadinya dianggap limbah, ternyata menyimpan potensi luar biasa sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan. Ini membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus rumit, terkadang cukup dengan melihat ulang apa yang sudah kita miliki dan mengelolanya secara bijak.

Acara ditutup dengan foto bersama oleh para civitas akademika Ubhara Jaya dan University of Mindanao yang hadir pada kegiatan ini.

Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya