Kenapa Wisuda Harus Pakai Toga? Ini Asal Usulnya

9 May 2025

Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) bersiap menggelar prosesi wisuda untuk semester ganjil tahun akademik 2024/2025. Pada momen sakral ini, para calon wisudawan akan mengenakan pakaian kelulusan berupa toga lengkap dengan jubah dan aksesori lainnya. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, dari mana asal-usul toga yang dikenakan saat wisuda ini?

Asal-Usul Toga Wisuda

Tradisi mengenakan toga dalam prosesi kelulusan ternyata sudah ada sejak abad ke-12 hingga ke-13, bermula dari universitas-universitas di Eropa. Saat itu, toga berfungsi sebagai penanda bagi kalangan terpelajar atau akademisi, membedakan mereka dari masyarakat umum. Sebelum digunakan dalam upacara kelulusan, toga merupakan pakaian sehari-hari bagi kalangan cendekiawan.

Menurut laman Graduation Source, toga dianggap sebagai simbol kecerdasan dan kematangan intelektual. Pada abad pertengahan, sejumlah perguruan tinggi mulai menjadikan toga dan jubah sebagai bagian dari identitas akademik. Dua universitas ternama di Inggris, yakni Oxford dan Cambridge, bahkan meresmikan aturan penggunaan toga untuk para lulusan sejak tahun 1321. Tujuannya, agar tercipta kesetaraan simbolik dalam hal keilmuan di antara para sarjana.

Baca Juga: Informasi Untuk Calon Wisudawan, Ini Jadwal Gladi Wisuda  

Sementara itu, dikutip dari media Kumparan yang merujuk pada buku Smart Muslimah karya Dewi Ahmad dan Dian D. menjelaskan bahwa istilah “toga” berasal dari bahasa Latin, yakni tego, yang berarti penutup. Warna toga yang umumnya hitam menyiratkan sesuatu yang misterius dan gelap. Filosofinya, para ilmuwan memiliki peran penting untuk menerangi dunia yang gelap dengan cahaya pengetahuan.

Putri Ayuni Agustina, Lulus Ubhara Jaya Tanpa Skripsi saat Wisuda Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 Terbaik (Foto: Dok Ubhara Jaya)

Dari sisi historis, toga dulunya merupakan kain panjang berbahan wol dengan ukuran antara 3,7 hingga 6 meter. Di masa Romawi Kuno, toga merupakan pakaian resmi yang dikenakan di atas tunik, lengkap dengan lipatan-lipatan khas yang mengelilingi tubuh pemakainya. Busana ini menjadi simbol status sosial dan kehormatan, hanya dipakai oleh kalangan bangsawan.

Peran toga semakin menguat pada abad ke-12, seiring berkembangnya institusi pendidikan di Eropa. Para akademisi mengadopsi toga sebagai lambang integritas, ilmu pengetahuan, dan kehormatan dalam dunia pendidikan. Meski awalnya bukan khusus untuk wisuda, toga adalah pakaian sehari-hari yang digunakan oleh kaum akademisi.

Desain dan warna toga pun berkembang sesuai dengan ciri khas masing-masing lembaga pendidikan. Salah satu universitas tertua di dunia, Universitas Bologna yang didirikan pada tahun 1088 di Italia, disebut sebagai pelopor penyebaran tradisi toga akademik. Tradisi ini kemudian meluas dari Italia ke berbagai wilayah di Eropa, Amerika, hingga ke penjuru dunia.

Baca Juga: Wisuda Semakin Dekat, Ayo Siapkan Hal Ini Agar Momen Spesialmu Semakin Berkesan

Toga bukan sekadar pakaian resmi kelulusan. Ia mengandung makna simbolis yang dalam—menandai selesainya masa studi, merayakan pencapaian akademik, serta menjadi bentuk penghargaan bagi individu atas pencapaian intelektual mereka. Karena itu, setiap kali kita melihat seseorang memakai toga, sesungguhnya kita sedang menyaksikan lambang dari perjalanan ilmu, kerja keras, dan kehormatan.

Pemahaman terhadap sejarah penggunaan toga dalam prosesi kelulusan diharapkan dapat memberikan makna yang lebih dalam bagi para mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Dengan demikian, wisuda pada Kamis, 15 Mei 2025 dapat mengenakan toga dengan rasa bangga dan penghormatan terhadap nilai-nilai akademik.

Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya