Kuliah Umum, Ubhara Jaya Ingatkan Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa
Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menyelenggarakan Kuliah Umum Dengan Tema: “Penguatan Jati Diri Bangsa Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila”, di Auditorium Ubhara Jaya, Rabu, 15 Mei 2019 di Kampus Bekasi . Kuliah umum ini menghadirkan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2009, Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dr. H. Taufiq Effendi, MBA.
Pemahaman dan implementasi jati diri bangsa yang kuat akan membentengi rakyat Indonesia dari pengaruh pemahaman radikalisme. Radikalisme menjadi ancaman tidak hanya bagi masyarakat, bangsa namun juga bagi kemanusiaan itu sendiri.
Dalam Sambutannya, Rektor Ubhara Jaya, Irjen Pol (Purn) Dr. Drs. Bambang Karsono, SH., MM menyampaikan, Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada civitas akademika Ubhara Jaya dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan tentang jati diri bangsa Indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, oleh semua yang hadir terutama para dosen dan mahasiswa.
Rangkaian acara ini diawali dengan penandatanganan kerja sama, baik MoU dan MoA antara Ubhara Jaya dengan beberapa kampus dan institusi seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) dan Telkom. Kerjasama yang terjalin tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan sinergitas antara kampus dengan kampus, kampus dengan pemerintah kota dan industri.
Pada inti acara kuliah umum, Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dr. H. Taufiq Effendi, MBA menjelaskan, bahwa kini Pancasila hanya sekedar semboyan negara. Secara formalitas hampir semua rakyat Indonesia mengakui bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. “Pertanyaanya sekarang adalah apakah seluruh rakyat Indonesia, baik yang menjadi penguasa maupun rakyat biasa sudah berusaha mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?” Di tengah gempuran globalisasi dan paham radikalisme yang masih terus menjamur, pemateri menjawab pertanyaan tersebut dengan mengingatkan para dosen dan mahasiswa untuk terus bangga dan merawat Jati diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dari situ dapat diketahui apa yang dimaksud nilai-nilai Ketuhanan sebagai bangsa yang religius serta yang dimaksud dengan bangsa yang humanis atau memanusiakan manusia, bersatu atau nasionalis, musyawarah mufakat, dan adil.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi, banyak pertanyaan, usulan, pemikiran disampaikan para peserta. “Kegiatan ini sangat positif, merangkul teman-teman mahasiswa untuk menyebarkan nilai-nilai positif Pancasila dan perannya bagi penguatan jati diri bangsa,” kata Azis, seorang peserta mahasiswa.
Tim Media Ubhara Jaya