LLDikti III Gandeng Ubhara Jaya untuk Edukasi Sistem Akreditasi Terbaru AIPT 4.0 dan SAPTO 2.0

30 April 2025

Bekasi – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta menggandeng Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) untuk menggelar kegiatan di Kampus II Bekasi, Selasa (29/4/2025). Kegiatan kali ini merupakan Sosialisasi Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (AIPT) 4.0 dan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) 2.0. 

Para peserta sosialisasi merupakan sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi yang berada di bawah LLDikti III Jakarta.  Dalam kesempatan kali ini, Rektor Ubhara Jaya Irjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M., Ph.D., D.Crim., (Honoris Causa) selaku tuan rumah menilai, sosialisasi kali ini sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Akreditasi ini nantinya bisa menjadi memacu semangat perguruan tinggi untuk berinovasi.

“AIPT 4.0 ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi, dengan fokus pada evaluasi diri, komprehensif dan akreditasi berbasis hasil instrumen yang dapat mendorong perguruan tinggi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa,” katanya.

Baca Juga: Akreditasi Unggul Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Berlaku Untuk Kampus Jakarta dan Bekasi

Sementara itu, Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof. Dr. Ir. Ary Purbayanto, M.Sc. berharap para peserta yang hadir bisa menyimak materi yang disampai. Apalagi narasumber yang hadir juga merupakan pemateri yang menyusun instrumen akreditasi.

“Forum ini adalah forum langsung kami kawal, kami sampaikan informasi langsung dari narasumber. Kami yang memang memiliki kompetensi karena memang kami yang menyiapkan instrumen, kami juga yang menyiapkan sistem akreditasi rugi sekali kalau tidak mendengar langsung,” ucapnya.

Kegiatan sosialisasi ini dipandu Guru Besar Ubhara Jaya, Prof. Dr. R Lina Sinaulan., S.H., M.H. sebagai moderator. Sementara untuk sesi pertama fokus pada materi sosialisasi dan diskusi AIPT 4.0 akan diisi pemateri Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT , Prof. H. Jhoni Najwan, Ph.D. Dalam paparannya, Prof Jhoni mengatakan jika akreditasi merupakan hal penting hal tersebut bahkan tertuang dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam pasal 53 yang menyebutkan jika sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:

a. SPMI yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan
b. SPME yang dilakukan melalui Akreditasi. 

“Ini adalah merupakan amanah dari Undang-Undang dan sebagai jawaban dari persoalan yang melanda para penyelenggara perguruan tinggi pada saat ini, terutama pada program studinya itu sudah diatur pada pasal 95 sebelum terbentuknya LAM, akreditasi PS dilakukan oleh BAN-PT,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Prof Jhoni juga mengingatkan jika jika kebijakan ini dilangkah maka akan ada sanksi tegas yang sudah disiapkan. Salah satunya menteri bisa mencabut izin perguruan tinggi tersebut hal ini sesuai dengan Permendikbud Ristek 53 Tahun 2023. Namun, sanksi terberat dalam persoalan ini yakni bisa dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling banyak satu milyar rupiah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Di sesi selanjutnya sosialisasi dan diskusi Reakreditasi Sistem SAPTO 2.0 akan disampaikan oleh anggota dewan eksekutif BAN PT Prof. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.,Ph.D. Dalam materi yang disampaikan, Prof Agus menjabarkan jika SAPTO 2.0 ini tergolong lebih ringkas. Data yang akan dilihat oleh BAN PT semuanya bersumber pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti). 

“Bapak ibu tidak lagi banyak mengunggah data-data dari perguruan tinggi semua data yang ada di PDDikti itu akan kami gunakan semua. Jadi itu prinsipnya,” ujarnya.

Kemudahan administrasi ini ungkap Prof Agus tidak serta merta menurunkan mutu dari perguruan tinggi. Konsep dari SAPTO 2.0 yakni Data Terintegrasi, Proses yang Dapat Dilacak, Data dan Proses yang Transparan, Input yang Lebih Sedikit, dan Sistem Pemantauan Integrasi. Dalam kesempatan ini pun para peserta sosialisasi diberikan waktu untuk pelatihan langsung yang dipandu Supriyanto, S.T., M.T yang merupakan Pengembang Aplikasi SAPTO 2.0. 

Baca Juga: Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Raih Akreditasi Unggul dari BAN PT

Untuk pemateri terakhir, Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT Prof. Slamet Wahyudi, S.T., M.T menjelaskan tentang AIPT 4.0. Adapun perubahan instrumen ini menekankan pada  status akreditasi tanpa disertai peringkat. Evaluasi akreditasi kini juga mempertimbangkan misi dan jenis perguruan tinggi, apakah berbasis pengajaran (teaching-based), penelitian (research-based), atau pengabdian kepada masyarakat (community service-based).

“Jadi bagi perguruan tinggi yang tidak mengunggah akreditasi sampai 31 Desember 2024, maka yang habis mulai 18 Agustus 2025 dan seterusnya mengikuti mekanisme otomasi,” katanya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc (Foto: Dok Humas Ubhara Jaya)

Sebelum penutupan acara, hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc. yang merupakan kepala LLDikti III periode  2023 hingga Maret 2025 ini mengucapkan selamat kepada Ubhara Jaya yang telah berhasil meraih akreditasi Unggul.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Ubhara Jaya yang baru saja mendapatkan akreditasi Unggul. Perjuangan yang saya kira luar biasa,” katanya.

Plt Kepala LLDikti III, Tri Munanto, S.E., M.Ak mengucapkan terima kasih kepada Ubhara Jaya selaku tuan rumah. Dia pun berharap dengan adanya sosialisasi AIPT 4.0 dan SAPTO 2.0 ini akreditasi perguruan tinggi di wilayah LLDikti III semakin meningkat.

“Alhamdulillah kita sudah pnya 25 perguruan tinggi yang terakreditasi unggul selamat kepada perguruan tinggi yang unggul dan 66 perguruan tinggi masih terakeditasi baik sekali atau B. Mudah-mudahan tahun ini semakin banyak mengusul Ubhara Jaya,” katanya.

Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya