Mengenal KKN Tematik dan KKN Reguler dari Perbedaan, Tujuan dan Manfaatnya
Bekasi – Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) tentu tidak asing dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini menjadi salah satu agenda wajib bagi mahasiswa di perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian dan penerapan ilmu pada masyarakat.
KKN memiliki bobot Satuan Kredit Semester (SKS) yang berbeda tergantung aturan di tiap perguruan tinggi. Namun, KKN ini juga terbagi beberapa program. Kali ini akan dibahas tentang KKN Tematik dan KKN Reguler. KKN Tematik biasanya dilaksanakan secara terpisah dengan KKN Reguler dan memiliki aturan serta panduan yang berbeda.
Apa itu KKN Tematik dan KKN Reguler?
KKN Tematik bisa bisa dikategorikan sebagai program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan berfokus pada tema atau isu tertentu. Pelibatan mahasiswa pada kehidupan masyarakat dalam KKN Tematik bertujuan agar mahasiswa peka terhadap isu-isu di masyarakat, sumber daya yang perlu dikembangkan, serta aspirasi masyarakat.
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan jika KKN Tematik merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dalam kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi.
Program dalam KKN Tematik berfokus pada pemecahan masalah pada bidang tertentu berdasarkan permasalahan masyarakat dan arah kebijakan pembangunan pemerintah wilayah kabupaten/kota tertentu.
Mahasiswa dapat mengusung berbagai tema dalam KKN Tematik, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, teknologi, dan lainnya.
Sasaran KKN Tematik di antaranya ialah meningkatkan percepatan pembangunan masyarakat yang meliputi kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, daya beli masyarakat, infrastruktur wilayah, kemandirian energi dan kecukupan air baku. Selain itu, penanganan bencana dan pemeliharaan lingkungan hidup, serta pengembangan budaya lokal, wisata, dan destinasi wisata.
Sedangkan KKN Reguler, mahasiswa berupaya menjadi bagian dari masyarakat, aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika masyarakat, berperan sebagai penggerak pembangunan desa.
Berapa Lama KKN Tematik Dilakukan?
Durasi pelaksanaan KKN Tematik disesuaikan dengan aturan yang dibuat oleh masing-masing perguruan tinggi. Namun, biasanya durasi pelaksanaan KKN Tematik adalah 30 sampai hari. Bahkan, terdapat juga perguruan tinggi yang menetapkan durasi KKN Tematik selama 6-12 bulan. Untuk mengikuti KKN Tematik, mahasiswa harus sudah menempuh minimal 3 semester dan telah lulus tahap persiapan KKN.
Perbedaan KKN Tematik dan KKN Reguler
KKN Tematik dan KKN Reguler memiliki sejumlah perbedaan, di antaranya seperti fokus dan tema, kelompok peserta, fleksibilitas. KKN Tematik memiliki tema spesifik yang menjadi fokus kegiatan selama KKN. Misalnya, tema kesehatan ibu dan anak di sebuah desa, maka kegiatan KKN Tematik akan berfokus pada tema tersebut saja.
Sedangkan, KKN Reguler tidak memiliki tema spesifik dan cenderung melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Kemudian, peserta KKN Tematik juga biasanya merupakan sejumlah mahasiswa yang berasal dari program studi yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Sementara itu, peserta KKN Reguler biasanya sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi.
Perbedaan KKN Tematik dan Reguler juga terdapat dari fleksibilitas program yang dilakukan. Program KKN Tematik telah ditentukan sesuai dengan tema yang menjadi fokus kegiatan. Sedangkan, KKN Reguler lebih fleksibel dalam membuat program karena tidak ada tema yang difokuskan.
Itulah penjelasan tentang KKN Tematik dan KKN Reguler. Bagi mahasiswa Ubhara Jaya yang sudah berada di semester 3 bisa mulai mempersiapkan diri untuk program tersebut.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya