Pegawai dan Mahasiswa Ubhara Jaya Meriahkan HUT ke-73 YBB, Tampilkan Sendratari Wilwatikta Majapahit

21 January 2025

Jakarta – Pegawai dan Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Brata Bhakti (YBB) yang Sendratari Wilwatikta Majapahit, Selasa (21/1/2025). Penampilan mereka membuat para tamu undangan di Balai Tetap Setia, Persatuan Purnawirawan Polri (PP Polri), Jakarta Selatan memberikan apresiasi tepuk tangan.

Pegawai yang ikut berpartisipasi dalam sendratari tersebut yakni, Wakil Ketua Bagian Sertifikasi LSP, Ir. Edy Soesanto, S,T,. M.M., CHSNC., CAT-A, Ketua Bagian Kelembagaan dan IT Lembaga Sertifikasi Profesi, Wahyu Nugroho Pratomo, ST., M.M. CHRM, Kepala Sekretariat MKWK  Dr.Hj. Silvia Nurlaila, S.Pd., S.E.,M.M, dan Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jumawan, S.E., M.M. Sementara para penari merupakan mahasiswa anggota UKM Seni divisi tari tradisional. Penampilan mereka itu langsung menarik perhatian para tamu undangan. 

Baca Juga: Civitas Akademika Ubhara Jaya dan Jajaran Pengurus Yayasan Brata Bhakti Ziarah ke Kapolri Pertama Indonesia

Ketua Pembina YBB, Jenderal polisi (purn) Prof. Dr. Drs. H. Chairuddin Ismail, SH., MH mengatakan, tarian yang disajikan tim dari Ubhara Jaya ini menggambarkan tentang cikal bakal terbentuknya Bhayangkara. 

“Tarian ini menggambarkan bahwa di mana Majapahit itulah yang melahirkan Bhayangkara dan Tribrata,” ucapnya.

Dilansir dari portal resmi Tribratanews Polri, dituliskan pada saat zaman kerajaan, fungsi kepolisian dalam bentuk keprajuritan. Struktur organisasinya belum tersusun rapi. Kala itu Kerajaan Majapahit memiliki pengawal Bhayangkara. 

Baca Juga: Yayasan Brata Bhakti Rayakan HUT ke-73 dengan Semangat Kebersamaan dengan Misi Sosial

Tugas pokoknya awalnya yakni memberikan perlindungan terhadap raja beserta keluarganya, masyarakat dan seluruh wilayah yang menjadi kekuasaan raja. Prajurit Bhayangkara kala itu terdiri dari 15 orang yang berada di bawah komando Gajah Mada.

Nilai-nilai pengabdian dan kesetiaan kepada negara dari pasukan elite Majapahit itulah yang akhirnya diambil Kepolisian Republik Indonesia, sehingga memakai istilah Bhayangkara untuk menyebut institusi kepolisian.

Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara