Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (ubhara Jaya) mengangkat tema Jadikan Akhlak Nabi Muhammad SAW Sebagai Teladan Dalam Mewujudkan Kehidupan Yang Rukun Aman dan Damai, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2017. Pada Jumat, 15 Desember 2017, di Auditorium Ubhara Jaya. Peringatan tersebut dihadiri ratusan peserta yang merupakan civitas akademika Ubhara Jaya mulai dari jajaran Rektorat, pegawai, dosen, serta mahasiswa.
Pada acara yang banyak dipadati peserta berbaju putih tersebut dilakukan shalawat dan doa bersama. Alunan tabuhan alat musik dari Timur Tengah, yakni Rebana turut menyemarakkan acara. Acara dibuka terlebih dahulu dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Kegiatan yakni Ketua Pengurus Masjid Ulul Albab UBJ, Dr. H. Muh. Yahya Agil, MM., kemudian dilanjutkan sambutan Rektor Ubhara Jaya Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Bambang Karsono, SH., MM.
Dalam sambutannya, Rektor Ubhara Jaya menyampaikan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum yang tepat baik individu maupun kelompok masyarakat untuk meneladani semangat juang yang begitu gigih dari Rasulullah SAW dalam menegakkan syariat Islam di tengah-tengah gelapnya zaman jahiliyah.
“Dengan melihat kembali semangat perjuangan Rasulullah, kita bisa meneladani akhlak yang begitu mulia dari beliau, jadi jangan menunda untuk berbuat kebaikan yang bisa bermanfaat bagi sesama dan jangan lupa pula untuk senantiasa bersyukur pada nikmat Allah yang tidak bisa kita hitung,” ungkap Rektor, disambut riuh tepuk tangan undangan yang hadir.
Rektor pun berpesan untuk mengisi hidup dengan selalu berbuat kebaikan. Salah satunya adalah dengan menjadi agent of change dalam kehidupan pribadi maupun sosial. “Empat Pilar Kebangsaan yang sudah kita dengarkan dari Pak Zulkifli Hasan Ketua MPR kemarin jadi perjuangan kita yang kekinian, perjuangan di zaman now dengan menjaga Empat Pilar tersebut,” ujarnya.
Pada akhir sambutan, Rektor mengingatkan kembali untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah. “Kta bisa menyongsong kehidupan di masa depan dengan peningkatan iman, amal, dan ilmu serta taqwa kepada Yang Maha Kuasa.”
Puncak rangkaian kegiatan pada peringatan Maulid Nabi SAW ialah ceramah yang menghadirkan Ustadz H. Abdul Muta’ali, MA., M.IP., yang merupakan Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI untuk memberikan tausiyah. Beliau menegaskan, bahwa Islam merupakan agama yang memiliki toleransi tinggi. Namun Beliau menyayangkan keindahan Islam tersebut saat ini belum bisa tampak ke permukaan karena rendahnya minat baca umat muslim saat ini.
“Bagaimana agar Islam bisa tampak ke permukaan? Sehingga yang hadir adalah Islam Rahmatan Lil Alamiin. Kuncinya satu, yakni Baca, Iqra. Membaca dan belajar dari sumber utama, yaitu Al Quran. Sekarang apa-apa googling, wikipedia, itu yang menjadi kekurangan kita sekarang,” tegasnya.
Beliau melanjutkan, bahwasanya di dunia ini tidak ada negara yang tidak maju karena membaca. Membaca memutus rantai kebodohan. “Negara dengan tingkat baca tertinggi di dunia kalau saudara-saudara ingin tahu, adalah Palestina, rata-rata orang Palestina satu hari baca 295 halaman. Dan Kedua adalah Israel yang hanya selisih 7 halaman. Kok bisa? Bisa, karena kalau orang-orang Palestina tidak baca mungkin mereka sudah habis dari dulu, dengan baca mereka bisa melakukan inovasi pertahanan,” katanya.
Melalui kegiatan membaca, setiap muslim dan muslimah juga bisa meneladani akhlak mulia Rasulullah yang luar biasa hebat. “Kita perlu bersyukur akan hal itu, yaitu menjadi seorang muslim dan muslimah. Semoga pelan-pelan kita bisa mencontoh akhlak mulia Rasulullah,” ucapnya. (Tim Media Ubhara jaya)