Seminar Nasional tentang Bela Negara dalam Perspektif Kebangsaan
Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya mencatatkan 2 rekor baru pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui penyelenggaraan Seminar Nasional Bela Negara dengan peserta terbanyak dan Lokakarya Pendidikan Karakter Bangsa dengan peserta terbanyak. Catatan rekor ini diraih melalui rangkaian kegiatan Seminar Nasional tentang Bela Negara dalam perspektif kebangsaan yang mengangkat tema, “Membangun Kesadaran Nasional untuk Kedaulatan Bangsa dan Lokakarya Pendidikan Karakter Bangsa yang digelar Rabu (18/10/2023).
Pencatatan rekor total 11.259 peserta aktif yang mengikuti seminar secara hybrid melalui kehadiran langsung di Auditorium Ubhara Jaya dan melalui daring, diserahkan langsung perwakilan MURI kepada Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta, Irjen. Pol (Purn) Prof. Dr. Drs Bambang Karsono, S.H., M.M., mengatakan, “Sejalan dengan visi Ubhara Jaya untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berwawasan kebangsaan berbasis sekuriti, yang mampu bersaing dan berperilaku baik, maka Ubhara Jaya berupaya melaksanakan kegiatan pelatihan bela negara dalam upaya pembinaan karakter,” jelas Rektor Ubhara Jaya.
Seminar Nasional Bela Negara dan Lokakarya Pendidikan Karakter Bangsa ini juga menandai diresmikannya pusat kajian baru di Ubhara Jaya, yakni Pusat Kajian Bela Negara.
“Kehadiran Pusat Kajian Bela Negara ini akan mengajak mahasiswa dan sivitas akademika lebih fokus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam upaya peningkatan kesadaran bela negara melalui pembentukan karakter nasionalis, pembinaan jiwa kepemimpinan, mendorong inovasi dan kreativitas, penguatan kerjasama, peningkatan kemampuan berpikir kritis dan pemantapan jaringan serta kolaborasi,” jelas Rektor Ubhara Jaya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc, dalam sambutannya mengatakan bahwa Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh dan terpadu yang dilandasi pada kecintaan terhadap tanah air, “Di dunia akademik, pembelajaran bela negara ini, implementasinya dilakukan melalui berbagai pelatihan bela negara, pertukaran pelajar, magang, wirausaha, pengabdian kepada masyarakat dan bentuk bentuk pembelajaran lainnya,” jelas Prof. Dr. Toni Toharudin.
Seminar Nasional menghadirkan sejumlah praktisi berpengalaman dan akademisi yang aktif menyuarakan Pendidikan Bela Negara, seperti, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. Tan Sri Da’i Bachtiar, SH, AO, Zannuba Ariffah Chafsoh, S.I.Kom, M.P.A (Yenny Wahid), Prof. (Ris) Hermawan Sulistyo, MA., Ph.D., serta Prof. Dr. Ir. Illah Sailah, MS.
Dalam sambutannya, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Chairuddin Ismail S.H., M.H., mengatakan, “Penyelenggaraan Seminar Nasional dan Lokakarya ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan proses sosialisasi dan internalisasi nilai nilai bela negara dalam rangka penguatan kesadaran nasionalisme yang menjadi fondasi penting mempertahankan dan memperkuat kedaulatan bangsa,” ucap Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti ini selaku Yayasan yang menaungi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya