Tantangan Perguruan Tinggi di Era 4.0 Rektor Ubhara Jaya Ajak Dosen Bertransformasi ke Paradigma Baru

13 August 2019

Bekasi – Sebagai langkah awal memasuki Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 yang akan dimulai pada 26 Agustus 2019, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menyelenggarakan rapat dosen pada Kamis, 8 Agustus 2019 di Auditorium Graha Tanoto Kampus II Bekasi. Ubhara Jaya mengangkat tema “Peningkatan Kualitas Dosen Tetap Dalam Menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Lingkungan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya”dengan menghadirkan narasumber para pejabat di lingkungan Ubhara Jaya. Seperti kita tahu, kemajuan teknologi informasi dan teknologi  juga merambah dunia perguruan tinggi hingga mengakibatkan perubahan luar biasa di semua disiplin ilmu. Oleh karena itu perguruan tinggi wajib berubah antara lain dengan mulai merumuskan kembali kurikulum yang kompatibel dengan tuntutan jaman, termasuk di dalamnya kualitas dosen.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Irjen Pol. (Purn) Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M mengutip ramalan Profesor Manajemen kenamaan dari Universitas Harvard, Clayton Christensen bahwa kemajuan teknologi 4.0 yang membawa perubahan fundamental ke dalam cara masyarakat dan dunia bisnis memandang pendidikan tinggi. Perubahan ini membuat modal bisnis universitas tak lagi relevan.”Maka tengok saja fenomena menjamurnya penyedia pengetahuan dan ketrampilan kerja karena dukungan teknologi media yang semakin murah, mobile dan terjangkau. Tidak hanya itu, universitas yang terkenal dengan manajemen dan birokrasi yang hirarkis dan kaku terbukti tidak adaptif dalam merespons perubahan. Alhasil ia semakin jauh dari realitas dan kebutuhan.

Merespon era baru tersebut,kata Rektor, Universitas perlu mengubah paradigmanya dalam mengelola sistem pendidikan di indonesia. Tiga perubahan paradigma diantaranya evaluasi kerja menuju berbasis luaran, pembelajaran yang pusatnya bergeser dari dosen-maha-tahu ke mahasiswa-serba- mandiri, dan pengadopsian literasi baru dan sikap lifelong learning—adalah hal yang mutlak juga dilakukan oleh Ubhara Jaya—dan memang Ubhara Jaya berkomitmen untuk melakukan perubahan paradigma tersebut. “Melalui kesempatan ini pula saya mengajak para dosen untuk memperbarui dan memantapkan komitmen melakukan perubahan paradigma menuju ubhara jaya kampus unggulan.”

Lebih lanjut, Rektor menambahkan dua hal yang saat ini perlu kita soroti yaitu perubahan budaya kerja dan budaya mutu kerja. Pertama, budaya kerja. Rektor menyampaikan bahwa sudah saatnya kita mengubah paradigma dalam melihat pekerjaan dan waktu-waktu yang kita pakai untuk bekerja sebagai sekedar menggugurkan kewajiban semata. Kita perlu untuk berubah ke paradigma kerja yang terencana secara rinci (lengkap dengan capaian, luaran dan kerangka waktunya), berbasiskan luaran kerja, dan terukur dengan indikator performa key performance indicators (KPI). Kedua, dalam perubahan paradigma di Ubhara Jaya yang hendak Rektor soroti adalah terkait budaya mutu. Menurutnya, tidak bisa lagi kita bekerja sekedar menghasilkan produk- produk dengan mutu yang tidak terkendali, tidak terukur dan tidak mutakhir. “Paradigma baru yang akan kita tuju adalah paradigma produksi pengetahuan yang relevan dengan tuntutan literasi baru, up- to-date dengan state of the arts terkini, yang memiliki dampak nyata dan terukur bagi kehidupan sosial masyarakat, berbangsa dan bernegara”, Pungkasnya.

Puncak sambutan, Rektor menghimbau kepada seluruh dosen untuk senantiasa mengembangkan diri, memutakhirkan ketrampilan khususnya terkait literasi baru, dan kita harus mampu mencontohkan kepada mahasiswa bahwa kita kita juga bisa memiliki sikap sebagai seorang lifelong learner, seorang pembelajar sepanjang hayat.

Himbauan berikutnya, dosen wajib mengembangkan budaya akademik yang senantiasa mawas dengan perkembangan keilmuan terkini, dan juga mampu menumbuhkan insan sivitas akademik Ubhara Jaya yang Tangguh, inovatif, dan berguna bagi masyarakat. Budaya akademik yang matang dengan sendirinya akan menjadi tiket untuk mendapatkan predikat unggul. Untuk mengembangkannya, Ubhara Jaya berkomitmen untuk mengawalnya sesuai kemampuan menyediakan infrastruktur, fasilitas dan sarana prasarana.

Rapat dosen dilanjutkan dengan pemaparan dari Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III dan Wakil Rektor IV yang menyampaikan materi sesuai tupoksinya masing-masing. Acara dilanjutkan dengan paparan  dari Bursa Efek Indonesia dan juga PT. Phintraco Sekuritas.

Tim Media Ubhara Jaya