Tim Ubhara Jaya Teliti Faktor Fanatisme Budaya Betawi dalam Pembelian Produk Makanan Gabus Pucung di Bekasi
Bekasi – Penelitian tim dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) analisis pengaruh fanatisme budaya dan minat beli terhadap keputusan pembelian produk kuliner tradisional Betawi, Gabus Pucung, di Bekasi. Penelitian ini pun diterbitkan dalam Jurnal Karya Ilmiah Vol. 24 No. 3 pada September 2024 dan bisa dilihat di link https://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI/article/view/2971/1882
Jurnal yang ditulis Nicky Liane Yonatan, Dhian Tyas Untari, Istianingsih, dan Chris Kuntadi, ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap degradasi budaya kuliner Betawi di tengah arus modernisasi. Meskipun Gabus Pucung sebagai salah satu ikon kuliner Betawi masih banyak ditemui di Bekasi, minat masyarakat terhadap makanan tradisional ini semakin menurun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana fanatisme budaya Betawi memengaruhi minat beli dan keputusan konsumen dalam membeli Gabus Pucung.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan 96 responden yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Responden merupakan konsumen yang pernah atau masih mengonsumsi Gabus Pucung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fanatisme terhadap budaya Betawi tidak secara langsung memengaruhi keputusan pembelian, minat beli memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Gabus Pucung.
Baca Juga: Penelitian Dosen Ubhara Jaya Soroti Disinformasi Sebagai Ancaman Keamanan Kontemporer
Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini melalui serangkaian uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan akurasi data. Dari 16 pernyataan terkait fanatisme budaya, 11 pernyataan terkait minat beli, dan 6 pernyataan terkait keputusan pembelian, semuanya dinyatakan valid.
Kesimpulan Penelitian
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa fanatisme budaya Betawi tidak secara langsung memengaruhi keputusan pembelian Gabus Pucung. Sebaliknya, minat beli konsumen berperan lebih besar dalam menentukan apakah konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Pengaruh fanatisme budaya dan minat beli terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama mencapai 57,76%. Sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Baca Juga: Penelitian Dosen PKO Ubhara Jaya Temukan Dampak Latihan Pliometrik Pada Lompatan Olahraga Voli
Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pelaku usaha dan pemangku kepentingan dalam pelestarian kuliner tradisional, khususnya Gabus Pucung di Bekasi. Untuk meningkatkan minat beli, perlu adanya strategi pemasaran yang lebih baik dan upaya dalam mempertahankan keunikan serta cita rasa autentik dari Gabus Pucung. Dengan demikian, Gabus Pucung dapat terus menjadi bagian dari kekayaan kuliner Betawi yang lestari di tengah arus modernisasi.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya