Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Riset dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang digelar Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta, Rabu (4/12/2024). Kegiatan ini menghadirkan dua reviewer nasional, yaitu Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D dan Dr. Wachyu Hari Haji, MPM, CHRA, yang memberikan arahan dan wawasan kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah LLDikti III.
Rektor Ubhara Jaya, Irjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M., Ph.D., D.Crim. (Honoris Causa), dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas kreativitas mahasiswa.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan teknis penyusunan program kreativitas mahasiswa, tetapi juga memotivasi mahasiswa agar dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat dan bangsa,” jelasnya.
Rektor menekankan bahwa Ubhara Jaya terus mendukung pengembangan ide kreatif mahasiswa melalui program seperti PKM. Ia juga berharap bimbingan teknis ini dapat membantu peserta dalam menyusun proposal yang berkualitas tinggi, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Sebagai lembaga perguruan tinggi, kami di Ubhara Jaya sangat mendukung upaya yang mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan berkreasi,” ucapnya.
Baca Juga: Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Bimtek Identifikasi Jurnal yang Digelar LLDikti Wilayah III Jakarta
Sementara itu,Kepala LLDikti Wilayah III Jakarta, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc, saat membuka acara tersebut menuturkan, peran penting perguruan tinggi dalam mendukung kreativitas mahasiswa. Prof Toni menambahkan bahwa keberhasilan PKM bergantung pada komitmen institusi dalam menyediakan ekosistem yang mendukung, baik melalui fasilitas, bimbingan, maupun motivasi kepada mahasiswa.
“Program ini bukan sekadar untuk mendapatkan hibah, tetapi sebagai wadah melatih mahasiswa kita agar kreatif, inovatif, dan solutif terhadap permasalahan nyata yang ada di masyarakat,” ungkapnya.
Bimtek ini pun digelar dengan dua sesi dengan materi pertama tentang strategi penguatan riset dan penyusunan proposal PKM reviewer nasional sekaligus guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D. Ia menekankan pentingnya memahami tahap penilaian, khususnya tahap pertama yang lebih banyak menitikberatkan pada administrasi.
“Ketika proposalnya ditolak dan tidak didanai, jangan sekali-kali menganggap bahwa idenya kurang bagus. Ada yang idenya bagus tetapi tidak lolos tahap pertama. Di tahap pertama itu ada 27 titik yang dilihat, dan itu lebih banyak soal administrasi,” jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 Bidang, Dorong Mahasiswa Berinovasi
Sementara untuk pemateri kedua, Dr. Wachyu Hari Haji, MPM, CHRA mengupas tentang strategi penyusunan proposal dan rubrik penguatan substansi Proposal PKM 8 bidang. Kepala Program Magang & Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) ini membahas tentang rincian tentang tipe PKM di masing-masing bidang dengan contohnya.