Jakarta – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Unit Tari Tradisional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) meraih juara 2 lomba Ratoh Jaroe Safimta a Thousand Hand Dance Competition (Sandcetion) 9. Kegiatan ini digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (1/2/2025).
Tim yang beranggotakan 13 mahasiswa dari berbagai fakultas di Ubhara Jaya membawakan tari tradisional Saman. Tema yang diusung yakni Peulumat Adat, Kaseh Herak, Ratoh Jaroe Keu Geunaseh Budaya. Penampilan mereka berhasil memukau para juri hingga meraih juara 2.
Tari Ratoh Jaroe memiliki makna dan nilai filosofis tertentu. Tarian yang dibawakan oleh perempuan dengan iringan syair religius ini dimaknai sebagai merupakan wujud semangat, jiwa pemberani dan pantang menyerah para wanita Aceh.
Baca Juga: Pegawai dan Mahasiswa Ubhara Jaya Meriahkan HUT ke-73 YBB, Tampilkan Sendratari Wilwatikta Majapahit
Sejak tahun 2011, tarian ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya internasional. Berdasarkan berbagai sumber, tarian Ratoh Jaroe diciptakan oleh Yusri Saleh, yang lebih dikenal dengan nama Dek Gam. Sekitar tahun 2000-an, Yusri merantau ke Jakarta dan bakat seninya membawanya menjadi pelatih tari di anjungan Pemerintah Aceh. Ia juga dipercaya sebagai koreografer dalam parade tari tingkat nasional di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dan berhasil meraih gelar koreografer terbaik.
Sejak saat itu, Yusri mulai mengembangkan tarian Ratoh Jaroe. Tarian ini merupakan hasil perpaduan dari beberapa tarian tradisional Aceh, seperti Likok Pulo, Rapai Geleng, Rateb Meuseukat, dan Ratoh Duek, sehingga menciptakan gerakan tari yang khas dan unik. Hingga kini, tarian Ratoh Jaroe dikenal luas baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya