Bekasi – Alumni Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Bayu Ramadhan, S.Psi, M. ED berbagi tips penerapan personal branding dalam pencarian kerja. Kegiatan yang digelar secara online ini diikuti sejumlah dari Ubhara Jaya hingga universitas luar, Sabtu (29/6/2024).
Agenda ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubhara Jaya. Psychology Webinar Vol 02 ini digelar untuk mengedukasi para mahasiswa yang kebingungan Untuk membangun personal branding dalam mencari kerja.
Bayu dalam paparannya menuturkan jika nilai akademik memang penting saat mencari pekerjaan. Namun, branding terhadap diri sendiri sebagai calon pencari kerja juga sangat dibutuhkan.
“Jangan sampai personal branding itu diartikan sebagai yes man yang iya-iya saja,” ucapnya.
Alumni Ubhara angkatan 2010 ini menjelaskan personal branding itu mengharuskan seseorang untuk belajar tumbuh dan kembang. Dia pun menjelaskan, bagaimana cara membranding diri sendiri salah satunya berkomunikasi dengan orang dan cari tahu tentang pribadi masing-masing.
Baca Juga: KKN PMD Mahasiswa Ubhara Jaya Ajarkan Pelaku UKM Di Subang Jual Keripik Secara Online
Dalam hal ini, Bayu juga menerangkan tentang komponen dari personal branding yang terdiri atas self-value, vision dan mission dan personality. Dia pun mengingatkan jika personal branding itu tentang bagaimana individu dapat menonjol dengan membangun dan mengelola reputasi.
“Contohnya saya ini sudah ter-branding sebagai orang yang suka menyapa dan saya juga sudah ter-branding sebagai orang yang respons cepat,” ujarnya.
Keuntungan personal branding yakni;
– Personal branding yang kuat dapat meningkatkan kredibilitas secara nyata, sehingga lebih dipercaya oleh orang lain.
– Memperluas dan membangun koneksi dengan orang-orang dari berbagai bidang
– Lebih fokus untuk mengenali diri anda secara strategis sehingga mampu menunjukkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki
– Meningkatkan visibilitas di mata rekan kerja, atasan dan pemberi kerja potensial, serta membantu anda untuk lebih mudah diingat dan diakui dalam lingkungan profesional
Adapun cara membranding diri sendiri ungkap Bayu yakni mengidentifikasi nilai-nilai, minat, keahlian dan passion yang autentik. Kemudian konsisten dan fokus pada tujuan pencapaian maupun proses yang diimpikan. Selanjutnya menentukan dan memahami target audience bertujuan membantu dalam menyusun pesan dan strategi yang tepat kepada pihak lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Yang terakhir yakni membuat citra diri yang positif dan profesional dapat membangun personal branding dalam diri sehingga orang lain memiliki kepercayaan dan kredibilitas terhadap anda.
Baca Juga: Tanoto Foundation Fellowship Program 2024 Dibuka, Kesempatan Terbuka Alumni Ubhara Jaya
Sejauh ini media untuk personal branding di dunia pekerjaan ada curriculum vitae, digital portfolio dan saat wawancara. Bayu pun memberikan saran agar saat wawancara bagi fresh graduate tetap terlihat profesional meski belum memiliki pengalaman. Salah satunya tidak pasif di akhir wawancara.
“Di akhir wawancara kalian bisa rangkum dan tanyakan juga soal fasilitas karena itu hak kalian dapat BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Kalau misalnya perusahaannya ada di luar jawa kalian juga bisa tanyakan soal biaya transportasi kalau ke sana ditanggung atau tidak, tapi itu ditanyakan paling akhir saja,” ujarnya.
Sementara soal penggajian bagi fresh graduate juga tidak boleh terlalu frontal menjawab.
“Kalau misalnya untuk fresh graduate, enggak usah macam-macam cukup bilang ikut aturan perusahaan. Inget dalam pekerjaan itu ada levelnya,” katanya.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya