4 Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Lolos Student Exchange ke UM
Bekasi – Empat mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) berhasil lolos seleksi program student exchange ke University of Mindanao (UM) setelah melewati proses seleksi yang ketat. Keempatnya akan menempuh pendidikan selama tiga bulan di Davao, Filipina.
Pemilihan ini berdasarkan hasil diskusi antara Kepala Biro Kemahasiswaan, Kepala UPT Bahasa, dan Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan melalui pertemuan zoom yang diadakan pada Jumat, 31 Mei 2024.
Mahasiswa yang terpilih tersebut yakni dari Fakultas Hukum Pasha Putri Suryani dan Ade Nuraini Rahmawati. Kemudian dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Diffa Isnaini Kay dan Nazwa Syauqina.
Pasha Putri Suryani mengaku bersyukur bisa lolos mahasiswa ke UM di 2024. Sebelumnya sudah mengikuti seleksi di tahun 2023 namun tidak dilanjutkan. Dia pun menilai keikutsertaannya di program tersebut bisa menambah nilai positif untuk curriculum vitae.
“Tahun lalu ikut tapi waktu itu saya berhenti di tengah jalan. Tahun ini ada kesempatan ya saya ikut. Ini juga bisa memperbagus CV saya,” katanya.
Baca Juga: Serunya, Mahasiswi Pertukaran Pelajar Dari UM Coba Wall Climbing Di Kampus Ubhara Jaya
Sementara itu, Nazwa Syauqina mengaku tertarik ikut student exchange usai mendapat informasi dari seniornya yang pernah menempuh program tersebut. Meski sempat skeptis, Nazwa akhirnya bisa lolos.
“Waktu PKKMB itu Kak Dicky itu cerita soal pertukaran mahasiswa. Kebetulan juga saya tertarik dengan bahasa Inggris, dulu tuh mikirnya kaya ke luar negeri itu unreachable,” ujarnya.
Pengakuan berbeda disampaikan mahasiswa lainnya Diffa Isnaini Kay. Dia tertarik ikut student exchange karena ada materi pembelajaran lain di luar akademik.
“Ternyata student exchange itu tugasnya enggak cuma belajar di luar negeri doang. Tapi ada banyak hal yang dilakukan ada pertukaran budaya dan menurut aku itu kesempatan banget,” ucapnya.
Sedangkan mahasiswa lainnya Ade Nuraini Rahmawati menuturkan, dari kecil juga sudah memimpikan bisa menempuh pendidikan di luar negeri. Kesempatan yang diberikan Ubhara Jaya pun langsung diambil.
“Impian aku dari kecil aku tuh pengen bisa belajar di negara orang. Untung saja Ubhara mengeluarkan program ini yang semua-semuanya di-cover semuanya,” katanya.
Disinggung soal sulitnya proses seleksi, Ade dan teman-temannya menuturkan saat itu ada 50 mahasiswa yang mendaftar. Di tahap toefl test hanya ada 16 mahasiswa yang lolos. Selanjutnya mereka pun menjalani wawancara dengan bahasa Inggris.
“Di situ kita ditanya berdasarkan esai kita juga kemudian ditanya apa yang kita tahun soal Davao, tentang UM dan lainnya. Besoknya kita test di lab psikologi itu pertanyaanya banyak banget. Kemudian terakhir ada interview lagi,” ucap Ade.
Baca Juga: Cerita Mahasiswa Ubhara Jaya Ikut Pertukaran Pelajar Ke University Of Mindanao Filipina
Untuk program studi di UM, Nazwa dan Diffa masih mengambil Ilmu Komunikasi sesuai jurusannya di Ubhara Jaya. Pengambilan jurusan itu pun disesuaikan dengan mata kuliah yang diambil di Ubhara Jaya.
“Jadi ini disesuaikan dengan mata kuliah yang bakal kami dapat di sini juga,” ucap Diffa dan Nazwa.
Sementara untuk Pasha dan Ade dari Fakultas Hukum mengambil jurusan Kriminologi. Hal itu juga disesuaikan dengan kondisi di UM.
“Di UM tidak ada fakultas hukum adanya kriminologi, berhubung itu memiliki hubungan yang sama jadi kami mengambil kriminologi,” kata Ade.
Keempat mahasiswa ini pun rencananya akan berangkat ke Filipina kurang lebih satu minggu lagi. Mereka pun berpesan kepada teman-teman yang belum lolos untuk tetap semangat.
“Mereka tuh sudah keren. Sudah mau ikut tes toeflnya dan segala macam itu sudah keren. Bukan berarti gak lolos ke Filifina ini gagal,” ucap Pasha.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangara Jakarta Raya