
Bekasi – Kisah inspiratif kali ini datang dari Dr. Decenni Amelia, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Sekolah Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) yang saat ini memiliki jumlah pengikut 454 ribu di YouTube, 89.5 ribu followers di Instagram dan 69.5 ribu followers di TikTok. Ia menjadi contoh nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi menjadi seorang pendidik.
Berawal dari kebutuhan finansial saat melanjutkan pendidikan S3, Dr. Decenni justru menemukan jalan baru yang memperkaya kiprahnya yakni menjadi konten kreator. Mengawali karier sebagai konten kreator pada Agustus 2019, Dr. Decenni tak menyangka bahwa kegiatannya membuat konten YouTube justru membuka banyak jalan. Kala itu, ia sedang mencari kosan di Bandung karena diterima sebagai mahasiswa S3 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Namun, dukungan finansial dari orang tua telah berhenti.
“Saya itu baru mulai ngonten bulan Agustus 2019, dulu keterima jadi mahasiswa S3 di UPI nyari kosan kebetulan saat itu sudah tidak ada dana dari orang tua, karena orang tua bilang, kalau sudah tamat S2 sudah tidak ada kucuran dana,” katanya.
Menyiasati kondisi tersebut, ia sempat berjualan kerajinan tangan dan mendekorasi kamar kosannya secara mandiri, lalu mulai mengunggah konten makeover dengan barang-barang murah dari salah satu platform jual beli online. Ternyata, dari situ muncul ide untuk memanfaatkan YouTube sebagai sumber penghasilan.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Dr. Dhian Tyas Untari, Sosok Dosen Ubhara Jaya dengan Indeks Scopus Mengesankan
“Jadi mungkin karena kepepet butuh dana buat kuliah ya sudah inspirasinya dari situ mulai ngonten pertama itu Agustus 2019 upload pertama kali hasilnya itu September setelah satu bulan,” ujarnya.
Saat itu, ia butuh waktu hingga Februari untuk menarik penghasilan pertamanya, karena proses monetisasi YouTube saat itu masih rumit. Padahal saat itu, salah satu videonya berhasil ditonton jutaan kali.
“Kalau dulu di YouTube itu ada syarat dapat 1.000 Subscriber sama 4.000 jam tonton biar dapat monetisasi baru bisa ngurus google AdSense itu saya ngurusnya itu satu bulan. Ketika sudah di ACC baru mulai dapat AdSense,” katanya
Langkah Jadi Dosen dan Cita-Cita Sejak Awal
Perjalanan Dr. Decenni tidak berhenti di dunia konten. Pada Desember 2020, ia mendapatkan tawaran mengajar sebagai dosen PGSD di Ubhara Jaya, setelah pindah ke Cileungsi bersama suami.
“Saat itu tinggal disertasi Desember tahun 2020. Saya itu nikah di bulan Agustus 2020. Habis itu dari Bandung pindah ke Cileungsi karena suami kerja di Cileungsi.. Kebetulan saat itu dapat info Bhayangkara mencari calon dosen yang on going S3 habis itu saya coba apply. Alhamdulillah atas izin Allah setelah dipanggil untuk tes dan wawancara, saya diterima untuk menjadi dosen di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ini.,” katanya.

Menjadi seorang pendidik, rupanya telah menjadi cita-cita Dr Decenni sejak lama, apalagi beliau memang berasal dari keluarga pendidik. Ibunya merupakan guru SD yang sudah mengabdi selama 33 tahun.
“Kebetulan ibu saya guru SD. Beliaulah yang menjadi alasan utama saya mengambil jurusan PGSD. Namun saat itu, ayah saya sangat ingin anak-anaknya kuliah hingga jenjang S2, karena ayah saya dulu ingin melanjutkan studi S2 namun terkendala biaya. Sayangnya, ayah saya meninggal pada saat saya masih kuliah S1 di semester 6. Sehingga ibu saya menjadi orang satu-satunya yang membiayai kuliah saya dan kakak saya yang pada saat itu sedang kuliah S2.,” katanya.
Ia pun membulatkan tekad untuk terus melanjutkan pendidikan. Lulus S1 dari Universitas Negeri Padang tahun 2015, ia langsung melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2016 dan lulus tahun 2018. Tak hanya sampai disitu, ia juga akhirnya memutuskan untuk langsung melanjutkan studi ke jenjang S3 di Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2019 saat ia masih berusia 25 tahun karena merasa otak masih fresh, masih muda, belum bekerja dan belum berkeluarga. Ditambah lagi, ia mendapatkan dukungan dari sang kakak yang juga merupakan seorang dosen.
“Kakak saya menyarankan saat itu agar saya langsung saja lanjut studi ke jenjang S3, karena kalau nanti sudah bekerja dan berkeluarga, pikiran pasti akan terbagi, kakak saya pun hingga saat ini belum memutuskan untuk lanjut studi karena terkendala itu semua,” katanya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Annisa, Alumni PKO Ubhara Jaya yang Sukses Berkarier di Dunia Senam
Kini sebagai konten kreator, Dr Decenni juga kerap membagikan momen saat dirinya mengajar mahasiswa di prodi PGSD Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Bahkan beberapa kontennya kemarin sempat viral di TikTok dengan 4.8 juta views dan di Instagram dengan 3.4 juta views. Kolom komentarnya dipenuhi rasa kagum netizen terhadap kegiatan perkuliahan di PGSD Ubhara Jaya yang sangat menginspirasi banyak kalangan.
“Saya percaya bahwa the power of content itu nyata, kemarin juga banyak komentar yang bertanya ini jurusan PGSD di kampus mana, saya dengan perasaan senang menjawab bahwa ini jurusan PGSD di Ubhara Jaya. Bagi saya ini juga merupakan salah satu bentuk promosi agar orang di luar sana mengetahui bahwa di Ubhara Jaya juga ada jurusan PGSD,” ucapnya.
Kisah Dr. Decenni ini menjadi cerminan dari perjuangan yang tulus, kreativitas tanpa batas, dan keberanian mengambil keputusan besar di saat sulit. Dari mahasiswa tanpa homebase hingga kini menjadi dosen dan kreator yang menginspirasi, ia tidak pernah lupa pada masa-masa sulit dan orang-orang yang membantunya.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya