UBJ Terima Kunjungan Benchmarking dari Universitas Halu Oleo Terkait Pengelolaan Lembaga Sertifikasi Profesi

Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) menerima kunjungan benchmarking dari Universitas Halu Oleo (UHO) dalam rangka studi banding terkait pengelolaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-1. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (01/07/2025), bertempat di Wilmar 106 Grha Tanoto, Kampus II Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua LSP P1 UBJ, Dr. Dra.Tyastuti Sri Lestari, S.Si., M.M. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang saling berbagi praktik terbaik dalam membangun sistem sertifikasi kompetensi yang kredibel, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Dalam kunjungan tersebut, tim LSP UBJ memaparkan perjalanan dan proses pendirian lembaga sejak pertama kali dibentuk. Salah satu hal mendasar yang dibahas adalah pentingnya identitas kelembagaan yang mandiri. Logo LSP UBJ pun dirancang terpisah dari logo institusi induk, sebagai bentuk kemandirian kelembagaan, sesuai dengan ketentuan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
LSP UBJ resmi berdiri pada tahun 2019 setelah melalui penetapan visi, misi, dan tujuan yang selaras dengan arah kebijakan universitas. Pada tahun 2025, struktur organisasi LSP ditetapkan secara resmi melalui keputusan Rektor.
Dalam pemaparan Ketua Komite Skema LSP UBJ, Dr. Sani Aryanto, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa proses pengajuan skema sertifikasi harus melibatkan pakar di bidangnya, termasuk dekan dan ketua program studi. Hingga kini, LSP UBJ telah memiliki 40 skema sertifikasi dengan total 87 asesor kompetensi.
Dari sisi manajemen mutu, Kepala Bagian Mutu LSP menegaskan bahwa LSP merupakan bagian vital dalam menjamin kompetensi lulusan perguruan tinggi. “Mutu adalah pondasi yang harus dibangun sejak awal pendirian LSP,” tegasnya. Validasi peserta uji, kesesuaian tugas asesor, serta sistem evaluasi menjadi bagian dari komitmen mutu yang diterapkan secara konsisten.
Adapun tugas-tugas LSP secara umum mencakup:
- Menerima dan memverifikasi permohonan sertifikasi
- Menjadwalkan pelaksanaan uji kompetensi
- Menetapkan asesor kompetensi
- Melaksanakan uji kompetensi
- Memverifikasi hasil uji
- Menetapkan rekomendasi sertifikasi
- Menerbitkan sertifikat
- Melakukan pelaporan, pengarsipan, dan penanganan keluhan

Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr. Zahara Tussoleha Rony, S.Pd., M.M, menyoroti pentingnya keberadaan LSP sebagai nilai tambah bagi perguruan tinggi. “Kami sudah memiliki status LSP P-1 dan bisa memasarkan program ini kepada calon mahasiswa. Ini menjadi motivasi bagi siswa untuk bergabung di UBJ karena mereka bisa mendapatkan sertifikat yang diakui oleh industri,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa sertifikasi adalah jantung dari LSP, sehingga perlu terus dievaluasi demi menjamin kebermanfaatannya. “Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses ini,” pungkasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan Nota Kesepahaman Kerja Sama (MoA) antara Universitas Halu Oleo dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan pemberian cenderamata sebagai bentuk komitmen konkret kerja sama antar institusi perguruan tinggi.

Rangkaian acara diakhiri dengan Campus Tour yang dipandu oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr. Sani Aryanto, S.Pd., M.Pd.
Kunjungan benchmarking dari Universitas Halu Oleo ini diharapkan menjadi wadah pertukaran informasi strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi berbasis kompetensi, serta memperkuat jaringan antar perguruan tinggi dalam mendukung program sertifikasi nasional yang diakui BNSP sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya