UBJ Perguruan Tinggi Pertama sebagai Fasilitator Konsolidasi Institusi Bidang Keamanan dan Akademisi dalam Peningkatan Peran Polri Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Bekasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) kembali torehkan rekor baru pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi pertama yang menjadi “Fasilitator Konsolidasi Institusi Bidang Keamanan dan Akademisi dalam Peningkatan Peran Polri Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.” Catatan rekor ini diperoleh dalam rangkaian kegiatan Seminar Nasional 2025 yang mengusung tema “Peran Polri dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045” yang diselenggarakan pada Rabu (18/06/2025).
Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ), Irjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M., Ph.D., D.Crim., (Honoris Causa), dalam sambutannya mengatakan bahwa Polri memegang peran penting bidang keamanan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas Tahun 2045.
“Dalam konteks mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045, Polri memegang peranan penting sebagai penjaga stabilitas dan ketertiban nasional. Kita perlu mencermati kekuatan dan tantangan internal Polri, agar transformasi institusional dapat terus diarahkan secara tepat,” jelas Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Polri juga telah menunjukkan dedikasinya dari sisi komitmen dan kompetensinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika keamanan yang semakin kompleks.
Baca Juga: Seminar Nasional tentang Bela Negara dalam Perspektif Kebangsaan
“Dari sisi komitmen dan kompetensi, Polri telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menghadapi ancaman nyata, seperti terorisme, konflik sosial, dan kejahatan siber. Polri juga telah berhasil mengamankan agenda-agenda nasional dan internasional, seperti Pemilu dan Konferensi Tingkat Tinggi V20 telah menjadi bukti konkret,” ucap Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

Seminar Nasional kali ini menghadirkan sejumlah praktisi berpengalaman yang aktif berkontribusi untuk Polri dalam mewujudkan visi “Indonesia Emas Tahun 2045,” seperti, Kapolri, Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, yang diwakilkan oleh Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri) sebagai Keynote Speaker. Dalam Seminar Nasional 2025 ini, UBJ menghadirkan narasumber Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Drs. Chairuddin Ismail, S.H., M.H (Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti), Prof. Hermawan Sulistyo, M.A., Ph.D., APU (Kepala Puskamnas UBJ), dan Mohammad Chairul Anam, S.H (Anggota Komisi Kepolisian Nasional/KOMPOLNAS).
Pada seminar kali ini, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Drs. Chairuddin Ismail, S.H., M.H, memaparkan materinya tentang “Ilmu Kepolisian dalam Mendukung Profesionalisme Polri Guna Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” bahwa Ilmu Kepolisian merupakan landasan strategis dalam membentuk Polri yang profesional, modern, dan terpercaya. Dengan pendekatan berbasis pengetahuan (knowledge-based policing), Polri dapat meningkatkan kapasitas dalam menangani tantangan keamanan yang semakin kompleks, seperti kejahatan transnasional, terorisme, dan kejahatan siber. Profesionalisme Polri harus didukung oleh pendidikan, pelatihan, dan riset kepolisian yang adaptif terhadap perkembangan global dan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks Visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju, berdaulat, adil, dan makmur. Polri memiliki peran strategis sebagai penjamin stabilitas nasional. Oleh karena itu, penguatan ilmu kepolisian menjadi kunci untuk mendorong transformasi kelembagaan, peningkatan integritas, serta kolaborasi lintas sektor demi menciptakan keamanan yang kondusif bagi pembangunan nasional berkelanjutan.
Prof. Hermawan Sulistyo, M.A., Ph.D., APU, menyampaikan materi tentang “Tantangan yang Dihadapi Polri di Era Digital dan AI dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.” Pada materi tersebut, Prof. Hermawan Sulistyo, M.A., Ph.D., APU, menjelaskan bahwa di era digital dan kecerdasan buatan (AI), Polri menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis, mulai dari meningkatnya kejahatan siber, penyebaran hoaks, hingga potensi penyalahgunaan teknologi oleh aktor kriminal. Teknologi yang terus berkembang menuntut Polri untuk melakukan transformasi digital, meningkatkan literasi teknologi personel, serta membangun sistem keamanan yang adaptif dan berbasis data.
Berikutnya, Mohammad Chairul Anam, S.H, membawakan materi tentang “Membangun Polri Profesional menuju Indonesia Emas Tahun 2045.” Dalam materinya, Mohammad Chairul Anam, S.H, mencoba untuk menjelaskan bahwa Polri yang profesional merupakan elemen kunci dalam mendukung tercapainya Visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berdaya saing global. Profesionalisme Polri ditandai dengan integritas tinggi, kompetensi yang unggul, pelayanan publik yang humanis, serta penegakan hukum yang adil dan transparan.
Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, dalam sambutannya menyoroti eksistensi Polri di masa depan. Beliau menjelaskan adanya pertanyaan apakah Polri masih akan ada di tahun yang akan datang.
“Jika Polri tidak siap menghadapi tantangan di masa mendatang, maka eksistensi Polri di masa depan pasti akan dipertanyakan. Maka dari itu, Polisi merupakan unsur penting dalam kehidupan karena Polisi juga harus tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang semuanya serba daring,” ujar Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda, M.Si.

Pada satu kesempatan wawancara, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Drs. Chairuddin Ismail, S.H., M.H, (Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti) menjelaskan harapan dalam memperkuat sinergitas dunia akademik dan institusi keamanan dari terselenggaranya kegiatan seminar nasional.
“Universitas Bhayangkara Jakarta Raya menjadi fasilitator terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional, bukan hanya menjadi ruang diskusi yang konstruktif tentang peran Polri dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, tetapi juga mencerminkan peran strategis perguruan tinggi dalam menjembatani pemikiran akademik dan kebutuhan institusi negara. Harapannya, sinergi antara dunia pendidikan dan institusi keamanan seperti Polri dapat terus diperkuat demi masa depan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing,” ujar Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Drs. Chairuddin Ismail, S.H., M.H.
Tim Media dan Publikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya